TEMPO.CO, Jakarta - Bandar Udara (Bandara) Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (Bandara YIA) beroperasi penuh pada 29 Maret 2020. Sebanyak 192 pergerakan penerbangan yang sudah ditangani pengelola bandara. Jika sudah beroperasi penuh, jam operasional YIA menjadi 24 jam.
"Jam operasi yang awalnya pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB akan menjadi 24 jam penuh," kata Pelaksana Tugas Sementara General Manager YIA Agus Pandu Purnama, Jumat, 31 Januari 2020.
Perubahan jam operasional juga dialamai Bandara Internasional Adisutjipto, usai sebagian besar dipindahkan ke Bandara YIA. Bandara Adisutjipto yang sebelumnya beroperasi mulai pukul 05.00-21.00 WIB menjadi pukul 05.00-18.00 WIB.
YIA juga bakal mendapat tambahan penerbangan luar negeri. Maskapai Scout dari Singapura sudah mengajukan slot penerbangan ke YIA. Scout merupakan maskapai yang akan menggantikan SilkAir.
Agus pandu penambahkan, penerbangan yang pindah dari Bandara Adisutjipto adalah pesawat yang bermesin jet atau jet engine. Sedangkan pesawat baling-baling atau bermesin propeler masih tetap beroperasi di Bandara Adisutjipto. Karena pesawat jenis ini belum mempunyai alat navigasi standar YIA, "Yang propeler atau ATR tetap di Adisutjipto," kata dia.
Saat ini, pesawat yang masih menggunakan mesin propeler yang terbang dari Adisutjipto adalah pesawat jurusan Bandung dan Surabaya. Bandara Adisutjipto tetap beroperasi, terminal yang difungsikan adalah terminal B. Selain pesawat bermesin propeler, Adisutjipto juga digunakan untuk pesawat militer dan pesawat VIP atau yang memesan khusus untuk mendarat di Bandara Adisutjipto (carter flight).
Jumlah pergerakan penerbangan yang sudah terdaftar di YIA (192 penerbangan) ini lebih banyak dibandingkan dengan penerbangan yang ada di Adisutjipto saat ini. Bandara Adisutjipto hanya memiliki 178 pergerakan penerbangan setiap hari.
Setelah pemindahan penerbangan ke YIA, jumlah penerbangan di Bandara Adisutjipto tinggal 16 penerbangan saja. Selain itu juga digunakan untuk pesawat latih TNI Angkatan Udara.
"Nantinya akan banyak penerbangan ke Bandara Adisutjipto yang carter flight, karena sekarang parking stand-nya cukup penuh, nanti akan kami buka. Dari luar negeri juga bisa ke sini (Adisutjipto)," kata Agus Pandu.
Pandu menambahkan, jumlah penerbangan sebanyak 192 itu belum termasuk penerbangan yang dari luar negeri lainnya, karena masih tahap penjajakan, "Direct flight dari Eropa, Amerika dan Australia sifatnya masih penjajakan, sedang melakukan assesment, mudah-mudahan tahun ini mereka siap untuk direct flight dari daerahnya menuju ke Yogyakarta," kata Agus Pandu.
Penumpang memasuki area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin 6 Mei 2019. Saat ini Bandara YIA mulai beroperasi untuk penerbangan komersial. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Deddy Pranowo Eryono, ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, YIA adalah bandara sejuta harapan pariwisata.
Ia berharap nantinya bandara tersebut tidak hanya menumbuhkan bisnis penerbangan, "Tapi kami berharap juga YIA sebagai bandara transit antar kota dan negara yang bisa menaikkan dan menurunkan penumpangnya, "Selain itu promosi destinasi yg terarah tepat sasaran juga perlu digalakkan," kata Deddy.
MUH SYAIFULLAH