TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembangunan bandar udara YIA (Yogyakarta International Airport) hingga awal Desember 2019 sudah mencapai 90 persen. Rencananya, bandar udara di Kulon Progo itu beroperasi penuh untuk penerbangan domestik dan internasional pada Maret 2020.
Saat ini fokus pekerjaan meliputi penyelesaian pekerjaan interior terminal penumpang dan jalan layang menuju area keberangkatan lantai 3. PT Angkasa Pura I (Persero), pengelola YIA menargetkan bandara dapat beroperasi secara penuh pada Maret 2020, dan memindahkan seluruh penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Adisutjipto ke YIA.
"Pemindahan seluruh rute domestik dan internasional dari Bandara Adisutjipto ke YIA ditargetkan pada akhir Maret 2020," ungkap Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Rabu, 11 Desember 2019.
Saat ini, YIA telah melayani 13 rute untuk penerbangan domestik, yaitu Denpasar, Cengkareng, Halim Perdanakusumah, Banjarmasin, Palembang, Palangkaraya, Samarinda. Juga melayani penerbangan ke Makassar, Medan, Tarakan, Balikpapan, Batam, dan Pontianak. Rute-rute tersebut dilayani oleh maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, dan Batik Air.
"Proses tersebut akan melibatkan banyak pemangku kepentingan, sehingga serentak atau tidaknya proses pemindahan penerbangan juga bergantung pada kesiapan masing-masing maskapai penerbangan," kata Faik.
Siluet petugas kebersihan bekerja dengan latar belakang pesawat komersial maskapai Citilink terparkir di Yogyakarta International Airport (YIA) saat "Proving Flight" di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis 2 Mei 2019. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ia menyebut YIA merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diamanatkan pemerintah kepada Angkasa Pura I. YIA memang sangat mendesak untuk dibangun mengingat Bandara Adisutjipto yang ada saat ini sudah dalam kondisi lack of capacity.
Bila pembangunan tahap I rampung pada awal 2020, YIA memiliki fasilitas terminal penumpang tiga lantai seluas 219.000 meter persegi, berkapasitas 20 juta penumpang per tahun.
Untuk landasan pacu, bandara ini memiliki runway sepanjang 3.250 x 45 meter dengan shoulder (bahu runway) 15 meter di setiap sisi. Spesifikasi runway ini mampu didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380.
Sementara untuk fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam Kategori 8. Bandara ini dilengkapi lima unit fixed bridge dan apron seluas 371.205 meter persegi berkapasitas 22 parking stand.
Luas terminal kargo YIA adalah 12.000 meter persegi dengan kapasitas 40.300 ton per tahun. Gedung parkir tiga lantai dengan luas area 137.280 meter persegi, yang mampu menampung ribuan kendaraan.
Di dalam terminal penumpang, tersedia 12 konter check-in, 2 x-ray, 2 walk through metal detector (WTMD), 400 kursi tunggu, enam konter imigrasi, serta dua baggage conveyor.
Sedangkan fasilitas standar pelayanan bandara lainnya yang sudah tersedia yaitu signage, konter informasi, flight information display system, announcement, informasi transportasi lanjutan, pusat informasi pariwisata, serta staf pelayanan pelanggan (customer service).
Para pegawai yang mengoperasikan fasilitas tersebut, kebanyakan berasal dari warga lokal Kulon Progo. Juga terdapat di fable lounge, difabel toilet, difabel lift, difabel drop zone, nursery room, kid zone, reading corner, serta 400 unit troli.
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat "Proving Flight" di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis 2 Mei 2018. Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
“Berbagai layanan pendukung bandara lainnya juga telah siap,” kata Agus Pandu Purnama, Pelaksana General Manager Bandara YIA.
Anta lain seperti layanan navigasi penerbangan, layanan meteorologi, layanan pengisian bahan bakar pesawat udara, fasilitas kesehatan pelabuhan, karantina ikan, hewan, dan tumbuhan. Juga adanya dukungan transportasi pemadu moda (Damri, shuttle bus, kereta api, dan taksi).
MUH SYAIFULLAH