Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malioboro Bebas Kendaraan, Ini "Kartu Sakti" Agar Bisa Masuk

image-gnews
Suasana Maliobor bebas kendaraan bermotor pada Selasa Pon (24/11). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Suasana Maliobor bebas kendaraan bermotor pada Selasa Pon (24/11). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malioboro ke depan memang bakal menjadi pedestrian sepenuhnya, sebagaimana destinasi di Eropa yang memiliki ruang luas untuk pejalan kaki. Lalu bagaimana dengan warga yang tinggal di Malioboro?

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan para warga yang bertempat tinggal di Jalan Malioboro hingga Ahmad Yani tetap bisa leluasa bergerak di kawasan itu, meskipun pemerintah memberlakukan kebijakan bebas kendaraan bermotor.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menerbitkan Kartu Tanda Masuk (KTM) khusus bagi aksesbilitas warga yang kesehariannya tinggal di kawasan itu. Tak kurang 400 KTM sudah diserahkan Pemkot kepada 200 toko yang ada di sepanjang Malioboro. Pemilik Para pemilik toko tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani Yogyakarta (PPMAY).

Dengan kartu yang masa berlakunya hingga satu tahun tersebut, warga sekaligus pengusaha tidak perlu kerepotan lagi, ketika hendak keluar masuk saat program Pedestrian Malioboro yang diberlakukan pada Selasa Wage.

“Kartu ini terbatas, khusus hanya untuk warga yang tinggal di kawasan Malioboro,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho. Agus mengatakan di sepanjang jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani, pertokoan yang ada selama ini juga merangkap sebagai tempat tinggal. Saat Malioboro kini diujicobakan bebas kendaraan bermotor, para warga itu tetap diberikan akses khusus.

Para warga penghuni kawasan Malioboro bisa tetap bebas keluar masuk saat ujicoba kendaraan bermotor dengan kartu khusus yang dikeluarkan Pemerintah Kota Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono

Namun kartu khusus ini dibatasi hanya untuk akses kendaraan roda dua saja. Dan ketika melintas di Malioboro saat program bebas kendaraan berlangsung, kendaraan itu harus dimatikan dan dituntun.

Untuk kondisi darurat, Agus menyebut itu sudah menjadi tanggung jawab Pemkot Yogyakarta, sehingga kendaraan roda empat, ambulans, dan kebutuhan lainnya sudah disediakan untuk mengatasi jika terjadi hal yang genting.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menjelaskan, kartu tersebut sebagai respon pertemuan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan komunitas usaha di Malioboro sebelumnya.

Tokoh Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani Yogyakarta (PPMAY), Sadana Mulyono mengaku lega dengan diterbitkannya kartu tersebut, sehingga warga bisa tetap nyaman keluar masuk, saat uji coba bebas kendaraan bermotor berlangsung.

“Penghuni toko biasanya keluar saat pagi dengan kendaraan yang sudah terparkir di toko, beberapa waktu lalu sempat terhambat namun dengan kartu ini sangat membantu kami untuk keluar masuk,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penanaman Anggrek

Saat ujicoba bebas kendaraan Selasa Wage 14 Januari 2020 lalu, sejumlah komunitas pedagang kaki lima di Malioboro juga mulai menggelar program anyar, berupa
ronda kebersihan dan penanaman pohon anggrek di beberapa titik jalan itu.

Ketua Presidium Kawasan Malioboro, Sujarwo, mengatakan ronda kebersihan dan aksi tanam anggrek tersebut, merupakan tindak lanjut dari program menjaga kebersihan di Malioboro seperti Maskot Jaka Lisa (Jaga Kebersihan, Lihat Sampah Ambil) dan Siber.Kom (Sistem Kebersihan Komunitas).

“Ini sebagai upaya agar semua orang merasa menjadi bagian dari Malioboro. PKL punya gerakan Jaga Lisa, mereka ronda kebersihan. Mereka menanam anggrek. Mereka merasakan bahwa Malioboro adalah bagian dari kehidupan mereka,” ujarnya.

Saat ronda kebersihan itu digelar, relawan dari PKL membawa dan memukul kentongan sesekali, sambil berjalan menelusuri Jalan Malioboro. Mereka mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan, “Relawan sekaligus juga memberi contoh kepada pengunjung dengan memungut sampah yang berserakan dan menaruhnya ke tempat sampah,” ujarnya.

Ia menambahkan jika penanaman anggrek merupakan salah satu program yang bertujuan agar ke depan Kota Yogyakarta bisa dikenal dengan anggreknya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menanam  anggrek di pepohonan yang tumbuh di kawasan Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono

“Bagaimana membuat Kota Yogya bisa dikenal dengan anggreknya. Di beberapa daerah mempunyai anggrek yang khas, maka di Yogya pun kami akan membuat dan mengembangkan anggrek yang khas," kata dia.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam kesempatan tersebut ikut menanam anggrek di pepohonan yang tumbuh di kawasan Malioboro, "Malioboro merupakan kawasan yang sudah dikenal luas. Maka pelayanannya, keamanan dan kebersihannya, harus menuju standar internasional," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

4 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.