TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Katedral Notre Dame di Paris terus dipantau setelah kebakaran pada 15 April 2019. Notre Dame adalah bangunan bersejarah sebagai situs warisan dunia UNESCO. Notre Dame pun merupakan destinasi yang memikat wisatawan mancanegara yang datang ke Paris.
Sejak kebakaran tahun lalu itu, sampai sekarang Notre Dame belum aman untuk dikunjungi. "Katedral masih berbahaya setelah kebakaran tahun lalu," kata pengawas rekonstruksi Notre Dame Jenderal Jean-Louis Georgelin kepada CNews, Minggu, 5 Januari 2020.
Ia menjelaskan, dalam hal ini mewaspadai langit-langit kubah Notre Dame masih rawan runtuh. Menurut Georgelin belum ada keputusan menara dan atap harus dibangun kembali, terkait dengan kerangka bangunan, "Akan ada studi dan semua opsi yang mungkin akan ditinjau," kata Georgelin, dikutip The Guardian.
Adapun Monsinyur Patrick Chauvet juga mengatakan ihwal yang hampir sama. "Katedral (Notre Dame) masih sangat rapuh," tuturnya. Kepada Associated Press, pimpinan Katedral Notre Dame itu menjelaskan, bahwa bekas bangunan terbakar itu hanya separuh peluang, struktur tidak diselamatkan.
Pada November lalu, Uskup Agung Paris Michel Aupetit menjelaskan, pengerjaan Notre Dame sedang tahap evaluasi kerusakan, terutama perancah.
"Dari perancah baru ini, pekerja akan turun dengan tali dan memotongnya sedikit demi sedikit menjadi kecil. Ini akan memakan waktu lama,” ucapnya, dikutip The Guardian.