"

Makan Kuliner dari Banyuwangi Ini, Rasanya Seperti Ditampar

Paket lengkap sego tempong atau nasi tempong khas Banyuwangi. Foto: @isnasutanto
Paket lengkap sego tempong atau nasi tempong khas Banyuwangi. Foto: @isnasutanto

TEMPO.CO, Banyuwangi - Selain rujak soto, masyarakat Banyuwangi memiliki kuliner khas yang terkenal, nasi tempong. Kuliner ini bisa dengan mudah ditemui di sudut-sudut kota Banyuwangi, namun salah satu kedai nasi tempong yang melegenda adalah Nasi Tempong Mbok Wah.

Nasi Tempong Mbok Wah berada di Jalan Gembrung, Lingkungan Watu Ulo, Bakungan, Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Lokasinya berada di dalam gang sempit dan nyaris tersembunyi. Agar tak tersesat, pengunjung dari luar kota disarankan menggunakan bantuan navigasi untuk menemukan tempat ini.

Nasi tempong adalah jenis kuliner yang mengutamakan rasa pedas. Tempong sendiri bermakna “tampar”, yang memiliki pesan menyantap makanan ini akan merasakan sensasi ditampar.

Meski berada di dalam jalan kampung yang sempit, warung Mbok Wah sangat mudah dikenali. Salah satunya dari deretan kendaraan roda empat yang berjajar hingga puluhan meter dan memenuhi ruas jalan. Jika tak kebagian tempat, petugas parkir akan mengarahkan ke halaman rumah warga yang cukup jauh dari warung.

Perjuangan untuk menikmati satu porsi nasi tempong Mbok Wah ternyata tak mudah. Di hari libur, pengunjung harus rela antre menunggu giliran di lapak pemesanan. Panjang antrean ini bahkan bisa mencapai jalan raya di depan warung.

Antrean pengunjung yang ingin menikmati Nasi Tempong Mbok Wah. TEMPO/Hari Tri Warsono

Meski daya tampung tempat makan cukup lega, padatnya antrean kurang membuat nyaman pengunjung. Setiap pengunjung seperti diburu waktu untuk memilih menu yang cukup banyak di meja saji. Mulai ikan patin, bandeng, lele, ayam goreng, cumi, dan sayuran.

Tempongnya berupa sambal yang ditambahkan di atas piring dengan rasa yang sangat pedas. Selain pramusaji yang melayani pemesanan menu, ada satu lagi karyawan Mbok Wah yang terus bekerja. Ia adalah pembuat sambal.

Perempuan ini berdiri di belakang pramusaji dengan menghadap cobek besar berisi penuh bahan-bahan pembuat sambal. Seperti tomat segar, cabe, garam, dan gula pasir yang terlihat menggunung di sudut cobek. Selain pedas, rasa sambal ini juga cenderung manis. Inilah ciri khas nasi tempong Mbok Wah.

Untuk pemesan perseorangan, jumlah sambal yang dituangkan cukup dua sendok makan. Sedangkan konsumen rombongan akan mendapatkan satu piring sambal untuk dipakai bersama.

Satu porsi nasi tempong terdiri dari nasi putih, sayur bening, lauk sesuai pilihan, dan sambal tomat mentah. Jika tak terlalu tahan pedas, jangan coba-coba melahap sambal Mbok Wah cukup banyak. Karena rasanya benar-benar seperti ditampar. Pedas banget.

Satu porsi nasi tempong dibanderol Rp25.000, di luar tambahan minum dan kerupuk. Buka tiap hari mulai pukul 08.00 – 23.00 WIB, warung ini tak pernah kehabisan pelanggan. Paling apes adalah kehabisan menu yang kita incar.

Popularitas nasi tempong Mbok Wah memang tak diragukan. Deretan mobil yang berjajar di dalam gang mayoritas milik pengunjung luar kota. Mereka mengetahui warung ini dari mulut ke mulut dan media sosial.

Nasi Tempong Mbok Wah menawarkan sambal yang pedas, dengan berbagai lauk. TEMPO/Hari Tri Warsono

Salah satunya Frida Nurma Zahnia, yang datang dari Kediri untuk menjajal kenikmatan nasi tempong ini. “Banyak teman yang mengunggah tempat ini di medsos. Ternyata tak mengecewakan,” ujar ibu tiga anak ini.

Selain nasi tempong, pemburu kuliner di Banyuwangi juga bisa menjajal ayam pedas yang tak kalah menampar. Jumlah penjual ayam pedas cukup banyak, meski harus pandai memilih tempat yang representatif. Selamat makan.

HARI TRI WASONO








Kokoon Hotel Gelar Food Rescue Tanggulangi Stunting di Banyuwangi

3 hari lalu

Kegiatan Food Rescue yang diadakan oleh Hotel Kokoon Banyuwangi di kawasan Petak 5.
Kokoon Hotel Gelar Food Rescue Tanggulangi Stunting di Banyuwangi

Food Rescue ini merupakan upaya Kokoon Hotel Banyuwangi mendukung program pemerintah atasi stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama.


Resik Lawon Cuci Kain Kafan, Tradisi Menjelang Bulan Ramadan di Banyuwangi

5 hari lalu

Warga mencuci lawon (kafan) pada ritual resik lawon di Cungking, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 17 Maret 2021. Ritual bersih-bersih kain kafan yang diyakini warga sudah berlangsung turun temurum sejak masa kerajaan Macan Putih sekitar tahun 1530 itu digelar untuk mensucikan diri jelang menghadapi bulan suci Ramadhan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Resik Lawon Cuci Kain Kafan, Tradisi Menjelang Bulan Ramadan di Banyuwangi

Menjelang bulan Ramadan, Banyuwangi memiliki tradisi Resik Lawon atau cuci kain kafan. Sejak kapan tradisi ini dilakukan?


KAI Daop 9 Jember: 71.905 Tiket Angkutan Lebaran Terjual hingga Kemarin

8 hari lalu

Rangkaian KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 2 Desember 2022. ANTARA/Budi Candra Setya
KAI Daop 9 Jember: 71.905 Tiket Angkutan Lebaran Terjual hingga Kemarin

PT KAI Daop 9 menyediakan 168.960 tempat duduk/tiket kereta api selama 22 hari masa angkutan Lebaran.


Paket Wisata Glenbaru, Jelajahi Perkebunan Kakao dan Situs Bersejarah di Glenmore-Kalibaru

11 hari lalu

Ketel uap Ruston Proctor & Co berdiri di depan pabrik Perkebunan PT Glenmore di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 31 Desember 2022. Mesin uap asal Inggris ini saksi bisu kejayaan pabrik  yang didirikan oleh pengusaha asal Skotlandia, Ros Taylor pada 1920. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi
Paket Wisata Glenbaru, Jelajahi Perkebunan Kakao dan Situs Bersejarah di Glenmore-Kalibaru

Pemkab Banyuwangi menawarkan paket wisata Glenbaru dengan sensasi menikmati pemandangan alam perkebunan kakao dan kopi serta situs bersejarah.


Festival Cokelat Glenmore di Banyuwangi: Kulineran, Belajar dan Berlari di Kebun Cokelat

19 hari lalu

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (tengah) panen kakao di kebun milik PTPN XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmor. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi.
Festival Cokelat Glenmore di Banyuwangi: Kulineran, Belajar dan Berlari di Kebun Cokelat

Kakao Glenmore adalah salah satu bahan pembuat cokelat terbaik di dunia dari Banyuwangi.


9 Destinasi Wisata Keren di Banyuwangi, dari Taman Nasional Baluran sampai Pulau Merah

20 hari lalu

Predator Ajak (Cuon alpinus) berburu rusa timor (cervus timorensis) di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
9 Destinasi Wisata Keren di Banyuwangi, dari Taman Nasional Baluran sampai Pulau Merah

Berseberangan dengan Bali, Banyuwangi menyimpan keindahan alam yang tidak kalah dengan tetangganya. Simak daftarnya berikut.


Hari Ini Sidang Praperadilan 3 Petani Desa Pakel Banyuwangi yang Ditahan Polisi

36 hari lalu

Ilustrasi sengketa lahan. Shutterstock
Hari Ini Sidang Praperadilan 3 Petani Desa Pakel Banyuwangi yang Ditahan Polisi

Ribuan orang telah menyerahkan surat penjaminan penangguhan penahanan bagi tiga warga Desa Pakel, Banyuwangi yang kini ditahan polisi.


5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

42 hari lalu

Warga saat melakukan aktifitas dulang emas dari air pembuangan limbah tailling PT Freeport yang mengalir melalui Sungai Otomona, Mil 38, Kualakencana, Timika Papua, 28 Oktober 2016. Perharinya warga dapat mendulang emas sebanyak setengah gram emas dengan biaya sewa lahan Rp 100 ribu perbulannya. TEMPO/Subekti
5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.


Penangkapan Petani Banyuwangi, Polisi Tuding Menyebarkan Kabar Bohong Pemicu Bentrok

45 hari lalu

Kapolres Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto dan Kasubdit Kamneg Direskrimum AKBP Achmad Taufiqurrahman saat memberi penjelasan soal kasus penangkapan petani Pakel, Banyuwangi, 8 Februari 2023. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Penangkapan Petani Banyuwangi, Polisi Tuding Menyebarkan Kabar Bohong Pemicu Bentrok

Polisi menjelaskan alasan menangkap tiga petani Desa Pakel, Kabupaten Banyuwangi, Mulyadi, Suwarno dan Untung, pada Jumat malam pekan lalu.


Atraksi Seni dan Kuliner khas Tionghoa Ramaikan Festival Imlek Banyuwangi

48 hari lalu

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestaiandani hadir di acara Festival Imlek. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)
Atraksi Seni dan Kuliner khas Tionghoa Ramaikan Festival Imlek Banyuwangi

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M. Lutfi mengatakan Festival Imlek 2023 digelar tiga hari.