Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makan Kuliner dari Banyuwangi Ini, Rasanya Seperti Ditampar

image-gnews
Paket lengkap sego tempong atau nasi tempong khas Banyuwangi. Foto: @isnasutanto
Paket lengkap sego tempong atau nasi tempong khas Banyuwangi. Foto: @isnasutanto
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Selain rujak soto, masyarakat Banyuwangi memiliki kuliner khas yang terkenal, nasi tempong. Kuliner ini bisa dengan mudah ditemui di sudut-sudut kota Banyuwangi, namun salah satu kedai nasi tempong yang melegenda adalah Nasi Tempong Mbok Wah.

Nasi Tempong Mbok Wah berada di Jalan Gembrung, Lingkungan Watu Ulo, Bakungan, Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Lokasinya berada di dalam gang sempit dan nyaris tersembunyi. Agar tak tersesat, pengunjung dari luar kota disarankan menggunakan bantuan navigasi untuk menemukan tempat ini.

Nasi tempong adalah jenis kuliner yang mengutamakan rasa pedas. Tempong sendiri bermakna “tampar”, yang memiliki pesan menyantap makanan ini akan merasakan sensasi ditampar.

Meski berada di dalam jalan kampung yang sempit, warung Mbok Wah sangat mudah dikenali. Salah satunya dari deretan kendaraan roda empat yang berjajar hingga puluhan meter dan memenuhi ruas jalan. Jika tak kebagian tempat, petugas parkir akan mengarahkan ke halaman rumah warga yang cukup jauh dari warung.

Perjuangan untuk menikmati satu porsi nasi tempong Mbok Wah ternyata tak mudah. Di hari libur, pengunjung harus rela antre menunggu giliran di lapak pemesanan. Panjang antrean ini bahkan bisa mencapai jalan raya di depan warung.

Antrean pengunjung yang ingin menikmati Nasi Tempong Mbok Wah. TEMPO/Hari Tri Warsono

Meski daya tampung tempat makan cukup lega, padatnya antrean kurang membuat nyaman pengunjung. Setiap pengunjung seperti diburu waktu untuk memilih menu yang cukup banyak di meja saji. Mulai ikan patin, bandeng, lele, ayam goreng, cumi, dan sayuran.

Tempongnya berupa sambal yang ditambahkan di atas piring dengan rasa yang sangat pedas. Selain pramusaji yang melayani pemesanan menu, ada satu lagi karyawan Mbok Wah yang terus bekerja. Ia adalah pembuat sambal.

Perempuan ini berdiri di belakang pramusaji dengan menghadap cobek besar berisi penuh bahan-bahan pembuat sambal. Seperti tomat segar, cabe, garam, dan gula pasir yang terlihat menggunung di sudut cobek. Selain pedas, rasa sambal ini juga cenderung manis. Inilah ciri khas nasi tempong Mbok Wah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pemesan perseorangan, jumlah sambal yang dituangkan cukup dua sendok makan. Sedangkan konsumen rombongan akan mendapatkan satu piring sambal untuk dipakai bersama.

Satu porsi nasi tempong terdiri dari nasi putih, sayur bening, lauk sesuai pilihan, dan sambal tomat mentah. Jika tak terlalu tahan pedas, jangan coba-coba melahap sambal Mbok Wah cukup banyak. Karena rasanya benar-benar seperti ditampar. Pedas banget.

Satu porsi nasi tempong dibanderol Rp25.000, di luar tambahan minum dan kerupuk. Buka tiap hari mulai pukul 08.00 – 23.00 WIB, warung ini tak pernah kehabisan pelanggan. Paling apes adalah kehabisan menu yang kita incar.

Popularitas nasi tempong Mbok Wah memang tak diragukan. Deretan mobil yang berjajar di dalam gang mayoritas milik pengunjung luar kota. Mereka mengetahui warung ini dari mulut ke mulut dan media sosial.

Nasi Tempong Mbok Wah menawarkan sambal yang pedas, dengan berbagai lauk. TEMPO/Hari Tri Warsono

Salah satunya Frida Nurma Zahnia, yang datang dari Kediri untuk menjajal kenikmatan nasi tempong ini. “Banyak teman yang mengunggah tempat ini di medsos. Ternyata tak mengecewakan,” ujar ibu tiga anak ini.

Selain nasi tempong, pemburu kuliner di Banyuwangi juga bisa menjajal ayam pedas yang tak kalah menampar. Jumlah penjual ayam pedas cukup banyak, meski harus pandai memilih tempat yang representatif. Selamat makan.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

23 jam lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.


Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

23 jam lalu

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

1 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

5 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

7 hari lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom


Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

8 hari lalu

Penari Seblang mengenakan omprok (hiasan kepala) dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar untuk menutup kepala dan wajah. Tradisi ini digelar 15-21 April 2024 (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.


Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

18 hari lalu

Anis Hidayah, komisioner Komnas HAM turun ke Pakel Banyuwangi, terkait konflik lahan antara warga dengan PT Bumisari. Istimewa
Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.


Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

23 hari lalu

Kapal Angkatan Laut (KAL) Sembulungan II-5-42. Foto: Humas Banyuwangi
Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

Kedatangan kapal baru Kapal Angkatan Laut Sembulungan II-5-42 menambah kekuatan pengamanan laut di Banyuwangi, salah satu pintu masuk Pulau Jawa.


KKP Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi, Sedot Anggaran Rp 22 Miliar

25 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi
KKP Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi, Sedot Anggaran Rp 22 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Proyek ini akan menyedot anggaran sekitar Rp 22 Miliar.