TEMPO.CO, Jakarta - Tiba di ujung jalan di tengah Les Lilas, Paris, di jantung Prancis, tampak sebuah pintu masuk berwarna hitam dan merah. Buka pintu, kemudian terus melangkah dan Anda akan menemukan taman. Tapi kesan horor menyelubungi taman itu karena meniru pemakaman. Itulah gambaran ketika wisatawan berkunjung ke Museum Vampir (Le Musée des Vampires) di Paris.
Seperti dimuat Atlas Obscura, suasana Museum Vampir itu mengoleksi berbagai benda bernuansa horor. Museum Vampir adalah gagasan Jacques Sirgent, seorang yang menggemari bidang pengetahuan tentang horor.
Jacques Sirgent membuka The Museum of Vampires and Legendary Creatures sebagai perwujudan visual dari penelitiannya tentang vampir, esoterisme, dan cerita rakyat.
Ia menerjemahkan berbagai teks untuk mengumpulkan informasi sinkretis. Semua tentang demon dan dogma menjadi penuturan Jacques Sirgent untuk para pengunjung. Kisah tentang peninggalan misterius pun memicu rasa penasaran.
Suasana Le Musée des Vampires yang didominasi warna hitam dan merah, bernuansa film-film mengenai drakula atau vampir. Foto: @thewanderlion
Baca Juga:
Kisah tentang perburuan penyihir hingga tempat praktik ritual vampir adalah inti dalam museum ini. Ada pula koleksi Hammer Film Productions Ltd. Pengunjung juga akan menelusuri ulasan antara lain tentang Carmilla, Vlad Tepes. Mengutip Vogue, pengunjung umumnya tur dalam museum selama dua jam.
ATLAS OBSCURA | VOGUE