TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta tak harus melulu berkutat dengan Malioboro dan Kota Yogyakarta. Pasalnya awal pekan ini sudah padat dijejali kendaraan pelancong dari berbagai daerah.
Coba main ke arah utara, melintasi Jalan Yogya-Magelang, sekitar 20 menit dari Malioboro untuk menyambangi satu objek wisata menarik berlatar alam pedesaan di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman bernama Puri Mataram.
Destinasi yang baru diluncurkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tridadi Makmur Sleman pertengahan 2018 itu berwujud, taman asri berbatas Kali Bedog dengan luasan lebih dari empat hektare.
Tak kurang 11 zona rekreasi berkonsep alam plus restoran bernuansa asri, dapat ditemui di kawasan itu. Masuk kawasan ini sendiri untuk sekedar menikmati suasana tak akan dipungut biaya. Kecuali jika wisatawan menjajal zona zona yang ada.
Zona di Puri Mataram itu cukup menggoda dijajal semuanya. Ada zona Taman Bunga, Becak Air, Taman Kelinci, dan Pasar Ndelik. Ada juga Kandang Domba Merino, Taman Kaktus, dan Zona Ikan Tangkap serta Terapi Ikan.
Wahana becak air nan murah meiah di Puri Mataram, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dengan hanya Rp15.000 wisatawan bisa seru-seruan di destinasi berlatar alam pedesaan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
"Kami sudah mulai mengoperasikan zona baru untuk menyambut libur Natal dan tahun baru ini, yaitu naik kuda poni dan dokar," ujar Direktur BUMDes Tridadi Makmur, Agus Kholiq saat ditemui Selasa Desember 2019.
Naik kuda poni di Puri Mataram ini, walau baru diluncurkan, cukup memancing minat anak anak. Mereka naik kuda dipandu petugas mengelilingi kawasan asri yang tenaga kerjanya para warga desa setempat.
Tak perlu khawatir kantong jebol saat menjajal zona di Puri Mataram itu karena harga tarif per zona hanya sekitar Rp 10-15 ribu. Untuk naik kuda poni mengelilingi kawasan Puri Mataram pun tarifnya hanya Rp25.000 per trip sedangkan dokar atau andong Rp50.000 untuk lima orang. Jumlah kuda poni yang disediakan ada tujuh ekor.
Tiap zona di Puri Mataram menawarkan keseruan tersendiri. Misalnya masuk zona Taman Bunga yang tarifnya Rp15.000 per orang, pengunjung diajak menyusuri jembatan kayu yang dibuat di atas hamparan persawahan, menuju petak di ujung yang berisi ribuan baling-baling kertas yang terus bergerak tertiup angin.
Pada zona Domba Merlino dan Taman Kelinci yang tarifnya Rp 10.000, pengunjung bisa bebas berinteraksi dan memberi makan satwa ternak itu dengan pakan yang sudah disiapkan.
Wisatawan menaiki kuda poni, wahana ini menjadi andalan baru Puri Mataram. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Agus menuturkan selama libur Natal dan Tahun Baru yang dihitung satu bulan, pihaknya menargetkan Puri Mataram bisa dikunjungi 60.000 orang.
Agus optimistik target itu tercapai. Sebab, jangan salah, walau baru diluncurkan setahun silam, omset destinasi itu sejak Januari-November 2019 sudah tembus Rp5,1 miliar. Dengan kunjungan rata rata per bulan 18-20 ribu wisatawan di hari normal atau low season.
"Kami harap tutup tahun ini omset bisa tercapai Rp6 miliar," ujar Agus.
PRIBADI WICAKSONO