Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gereja Candi, Menyaksikan Yesus dari Tanah Jawa

image-gnews
Candi di kompleks Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, yang setiap hari dikunjungi oleh peziarah. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Candi di kompleks Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, yang setiap hari dikunjungi oleh peziarah. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Sekelompok orang duduk diam terpekur menghadap sosok patung putih pualam, yang tersembunyi di puncak bangunan candi setinggi tujuh meteran sore itu, Minggu 15 Desember 2019.

Angin sore yang menggoyang dedaunan cemara di depan candi itu, tak sedikit pun mengusik kekhusyukan para pendoa. Kian sore, jumlah mereka semakin banyak, berdatangan di kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran Bantul Yogyakarta tersebut.
 
"Patung di dalam candi itu sosok Yesus, yang digambarkan dalam wujud pemimpin dalam kultur Jawa," ujar Sekretaris Paroki Gereja Ganjuran Hadrianus Krismawan Aris Dwiyanto ditemui Tempo Minggu (15/12).
 
Candi di kompleks gereja yang lokasinya di ujung selatan Yogya atau tepatnya di Desa Sumbermulyo, Kecamayan Bambanglipuro, Bantul itu dibangun tahun 1927 silam. Candi itu ada setelah tahun 1924 atau tiga tahun sebelumnya, Gereja Ganjuran itu dibuat keluarga pengusaha pabrik gula keturunan Belanda, Joseph dan Julius Schmutzer.
 
Melihat kompleks gereja candi itu, orang awam mungkin saja bisa terkecoh karena nuansa Kristiani tak terlalu nampak dari luar. Saat memasuki kompleks gereja. Bahkan nuansanya lebih mirip memasuki pura di Bali karena gapuranya kental dengan corak khas Hindu. 
 
Seorang umat berdoa di depan patung Yesus di Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
Baru ketika pengunjung masuk lebih dalam kompleks gereja, akan mendapati pemandangan asri nan adem. Ada bangunan gereja utama berbentuk Joglo besar dengan atap serta pilar penuh ornamen. Sedangkan di beberapa sudut tampak joglo yang lebih kecil untuk umat istirahat dan berdoa. 
 
Di samping bangunan gereja itu terdapat candi yang menjadi ciri khas utama Gereja Ganjuran itu.
 
Aris menuturkan, candi yang dibuat dari batuan kaki Gunung Merapi itu lumayan kokoh. Candi itu tak gores atau rusak sedikitpun saat gempa besar melanda Yogya, terutama kawasan Bantul pada Mei 2006 silam. Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang menewaskan lebih dari 6.000 jiwa tersebut justru merobohkan bangunan utama gereja di sampingnya. 
 
Bangunan gereja itu sendiri mulai dibangun ulang pada 2008 silam dan tak lagi berkonsep tertutup, melainkan berbentuk bangunan joglo. 
 
Yesus diwujudkan Raja Jawa dalam Candi di kompleks Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
Saat gempa merobohkan gereja itu, ujar Aris, setidaknya ada tiga benda tersisa utuh yakni ornamen patung Yesus, Bunda Maria dan tabernakel atau lemari penyimpanan untuk ibadat. Patung Yesus dan Maria  yang berusia sama tua dengan gereja itu dibangun pun berwujud pimpinan Jawa, seperti patung yang ada di dalam candi.
 
"Gereja sengaja dibangun berkonsep joglo karena bentuk itu sebenarnya yang diinginkan bapak Schmutzer," ujar Aris. 
 
Aris menuturkan, sang pendiri, Schmutzer, sebelum membangun gereja yang disusul candi yang dilengkapi patung sosok Yesus dalam rupa dan busana pemimpin tanah Jawa itu, lebih dulu mendalami kultur, tradisi dan adat istiadat masyarakat setempat. Terlebih di masa itu, pemerintahan di Jawa khususnya Yogyakarta saat kental dengan pengaruh kuat kerajaan Mataram, yang terintepretasikan oleh Keraton Yogyakarta.
 
"Masyarakat dulu melihat sosok pemimpinnya tak lain adalah raja. Selain raja itu sosok yang dianggap pemimpin saat itu orang yang berpenampilan lebih dan sebagainya,"ujarnya.
 
Berangkat dari latar belakang tradisi lokal masyarakat Jawa yang masih sangat kuat , Schmutzer lantas meminta sosok pemimpin untuk menggabarkan Yesus di gereja dan candi itu dihadirkan dengan bentuk menyerupai raja Jawa, agar masyarakat mudah memahaminya dan tidak asing.
 
Umat sedang menanti pelaksana misa Ekaristi di Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
"Jika sosok Yesus saat itu dihadirkan dengan gambaran umumnya (versi Barat), masyarakat lokal tentu asing lalu bertanya, 'Mosok pemimpin wujudnya seperti itu?'" ujarnya.
 
Aris menuturkan langkah Schmutzer men-Jawa-kan sosok Yesus di kawasan Ganjuran itu, bisa diterima karena dinilai tetap selaras dengan liturgis Katolik yang di dalamnya juga memiliki perayaan bernama Kristus Sebagai Raja. Tak hanya ornamen dan sosok keluarga kudus saja yang dipresentasikan dengan nuansa Jawa. 
 
Gereja yang memiliki 6.000 umat itu dalam setiap perayaan ibadahnya masih menjadwalkan misa dengan bahasa Jawa, dan iringan musik gamelan sebagai pengantar lagu-lagu ibadahnya. "Terkadang ada perayaan yang dikemas dalam bentuk kesenian Ketoprak, seperti saat Paskah atau Natal," ujar Aris.
 
Sedangkan ornamen ornamen untuk umat melakukan doa kepada Bunda Maria atau melakukan prosesi Jalan Salib saat Paskah, juga digambarkan dengan nuansa Jawa.
 
Gereja Candi yang jaraknya sekitar 20 menit ditempuh kendaraan bermotor dari Kota Yogyakarta itu, ujar Aris, setiap hari selalu dikunjungi umat dari berbagai daerah yang hendak berdoa. 
 
Sebelum berdoa di depan candi, umat biasanya akan membasuh diri mereka dengan air yang disalurkan melalui keran-keran yang di berada di samping candi, lalu memasang lilin di belakang candi itu.
 
Keran-keran air untuk membasuh wajah, sebelum umat berda di kompleks Gereja Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
Tak jarang, umat yang datang berdoa di Ganjuran karena sedang menghadapi sesuatu yang sangat penting bagi hidupnya dan butuh penguatan batin. Seperti doa kesembuhan dari sakit, doa tentang pekerjaan atau persoalan yang hidup kompleks lainnya. Tak sedikit yang percaya, jika doa-doa di Ganjuran itu banyak dikabulkan. 
 
PRIBADI WICAKSONO
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

4 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.