TEMPO.CO, Jakarta - Hotel-hotel terus bermunculan di Bali. Namun, peluang bisnis di bidang perhotelan bakal tetap menggiurkan, karena angka-angka kunjungan wisatawan.
Salah satu yang yakin potensi bisnis hotel di Bali adalah Nara Hotel Internasional. Agar performa bisnis tetap oke, Nara Hotel juga mengelola penginapan dan sejumlah fasilitas seperti beach club serta food and beverage (F&B) di Bali.
“Kami optimistis bisnis hotel masih menjanjikan, seiring pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Bali,” ujar Managing Director Nara Hotel Internasional, Francis Dehnhardt.
Bali memang masih menjadi magnet yang kuat bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Sepanjang Januari-Agustus 2019, kunjungan wisman tercatat 4,08 juta turis, melemah tipis dibandingkan periode sama pada 2018 yang tercatat 4,09 juta turis.
Dalam rentang delapan bulan pada 2019, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, komposisi wisman masih didominasi asal Tiongkok, yaitu Tiongkok (20,59%). Wisman lainnya berasal dari Australia (19,24%), India (5,95%), Inggris (4,58%), dan Amerika Serikat (4,38%). Lalu, Jepang (4,09%), Perancis (3,39%), Korea Selatan (3,25%), Jerman (3,03%), dan Malaysia (2,68%).
Sejumlah warga mengikuti ritual Pekelem yang merupakan rangkaian dari Pembukaan Nusa Penida Festival 2019 di Pantai Banjar Nyuh, Nusa Penida, Klungkung, Bali, Ahad, 6 Oktober 2019. Festival ini digelar untuk mempromosikan potensi pariwisata dan seni budaya yang dimiliki Pulau Nusa Penida. ANTARA/Fikri Yusuf
Di sisi lain, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada bulan Agustus 2019 tercatat sebesar 67,10%, naik 5,39 poin dibandingkan dengan TPK Juli 2019 (m-to-m) yang mencapai 61,71%.
Kabupaten Gianyar tercatat mencapai TPK tertinggi yaitu 70,42%, dan terendah tercatat di Kabupaten Buleleng yaitu 53%. Jika dibandingkan dengan Juli 2019, peningkatan TPK tertinggi tercatat di Kota Denpasar yaitu setinggi 10,49 poin, sedangkan TPK Kabupaten Buleleng mengalami penurunan sedalam -5,80 poin. “Hotel kami di Bali tingkat huniannya masih cukup bagus,” kata Francis.
Saat ini, jelas dia, Nara Hotel mengelola penginapan (hotel dan vila). Penginapan itu terdiri atas Tijili Benoa, Tijili Seminyak, dan Tijili Lodge. “Tijili Benoa berkapasitas 270 kamar dengan fasilitas cukup lengkap,” ujar Francis.
Fasilitas itu di antaranya kolam renang, infinite pool, Kakatua Tropic Restaurant, dan pantai pribadi. Lalu, terdapat juga Spa Taman Sari, klub anak-anak, dan olah raga air.
Penginapan lainnya, yakni Tijili Seminyak memiliki 120 kamar dengan fasilitas kolam renang, Kakatua Tropic Restaurant, dan Spa Minori. Sementara itu, Tijili Lodge merupakan hotel butik premium bintang tiga dengan konsep mewah yang nyaman dan terjangkau dengan konsep tempat tidur susun serta ruang bersama (co-working space).
Kamar hotel yang dikelola Nara Hotel International. Dok. Nara Hotel International
“Kami juga punya pusat kuliner (food and beverage) serta beach club yang tersebar di berbagai lokasi, yaitu di Tijili Square, Kampung Jimba, Arwana Estate, dan The Shadow Canggu,” jelas Francis.
Nara Hotel menargetkan menjadi perusahaan manajemen perhotelan dan konsultasi yang memikat publik. Hal itu ingin diwujudkan melalui inovasi berkelanjutan, layanan komprehensif, harga kompetitif dan pertumbuhan bisnis berkelanjutan.