Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Plafon PBB, Kapel Sistine Abad 21

image-gnews
Langit-langit di ruang Hak Asasi Manusia dan Aliansi Peradaban karya seniman Spanyol Miquel Barcelo. Foto: Maina Kiai/Atlas Obscura
Langit-langit di ruang Hak Asasi Manusia dan Aliansi Peradaban karya seniman Spanyol Miquel Barcelo. Foto: Maina Kiai/Atlas Obscura
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapel Sistina di dalam lingkungan Istana Apostolik -- kediaman resmi Paus di Vatikan. Kapel ini terkenal karena arsitekturnya melukiskan kisah Sulaiman atau Salomo dari kisah Perjanjian Lama. Tentu, yang mengesankan adalah plafon di Kapel Sistina yang dilukis oleh seniman-seniman besar era Renaissance seperti Michelangelo, Raphael, dan Sandro Botticelli. 

Atas perintah Paus Yulius II, Michelangelo melukis langit-langit kapel seluas 12.000 kaki persegi antara tahun 1508 hingga tahun 1512. Konon, ia jengkel dengan tugas itu dan menganggapnya bekerja hanya untuk kebesaran Paus. Kini langit-langit kapel ini dianggap sebagai mahakarya Michelangelo.

Berabad-abad kemudian, Pada 18 November 2008, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meresmikan ruang pertemuan yang telah diperbarui di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss. Langit-langit ruangan tersebut, langsung menarik perhatian media global. Beberapa mengagumi upaya artistik, menyebut ruangan itu "Sistine Chapel abad ke-21." Yang lain mengecam proyek yang mahal itu, dan mengkritik cara pendanaannya.

Lukisan di plafon itu ada di ruang Hak Asasi Manusia dan Aliansi Peradaban, sebelumnya dikenal sebagai Kamar XX, adalah salah satu ruang konferensi terbesar di Markas PBB. Desain ulangnya, merupakan sumbangan Spanyol kepada PBB. Para desainer dan pekerja seni membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk menyelesaikannya. 

Kapel Sistina di dalam lingkungan Istana Apostolik merupakan ruang untuk mengangkat Paus. Foto: @tejard

Setelah proyek selesai, ruangan itu diresmikan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Raja dan Ratu Spanyol, dengan sekitar 700 tamu yang hadir. Para hadirin yang menyukai teknologi, tentu terpesona dengan kecanggihan teknologi ruang pertemuan ini: layar, wifi, audio visual yang hebat, dan kehebatannya dalam menangani konferensi jarak jauh.

Namun di tengah kian canggihnya teknologi abad 21, semua orang terpana dengan langit-langit ruang Hak Asasi Manusia dan Aliansi Peradaban. Di atas mereka, kubah tua telah diubah menjadi lautan warna, yang tampak meneteskan stalaktit berwarna merah, biru, dan kuning.

Ini adalah karya Miquel Barcelo, salah satu seniman kontemporer terkemuka Spanyol. Selama dua tahun, Barcelo telah bekerja untuk mengubah kubah elips 16.000 kaki persegi menjadi sesuatu yang benar-benar istimewa. Dia dan 20 asistennya — termasuk juru masak dan ahli gua — menggunakan lebih dari 100 ton cat untuk menghiasi langit-langit, dengan sengaja memilih pigmen dari seluruh dunia.

Dan di antara lautan warna-warna cerah yang berstalaktit cat itu, yang awalnya membuat takut beberapa dari mereka yang berdiri di bawah – dengan bercanda bahwa stalaktit itu mungkin menjatuhi kepala saingan politik mereka.

Barcelo memastikan tidak bakal ada stalaktit yang jatuh. Barcelo menggantung stalaktit resin, beberapa di antaranya hampir tiga kaki panjangnya, dari sarang lebah aluminium yang dibuat khusus. Semua bahan-bahan itu dibuat untuk memastikan hiasan itu tidak bisa jatuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inspirasi Barcelo untuk langit-langit berasal dari hari yang panas di wilayah Sahel di Afrika, “Saya ingat dengan kejernihan fatamorgana menganai visual dunia yang menetes ke langit. Pohon, bukit pasir, keledai, makhluk beraneka warna ... menetes setetes demi setetes. Dan sedang digunakan oleh umat manusia."

Karya Barcelo dipandang oleh hadirin sebagai kemenangan artistik. Sebagian mereka menyamakan Kapel Sistine modern. Proyek ini menelan biaya sekitar 20 juta euro (US$ 25,25 juta), dengan sebagian besar uang berasal dari ONUART Foundation, kemitraan publik-swasta nirlaba Spanyol yang didirikan oleh Kementerian Luar Negeri Spanyol. Dari uang publik, € 500.000 (US$ 633.000) berasal dari anggaran untuk bantuan pembangunan luar negeri dan organisasi internasional (seperti PBB).

Biaya yang dianggap mahal itu, menurut para kritikus dapat dihabiskan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan perawatan kesehatan di negara-negara miskin. Perdebatan terus berkobar, dengan berbagai klaim dan bantahan datang dari kedua belah pihak.

Javier Garrigues, duta besar Spanyol untuk PBB, berpendapat bahwa proyek itu dibenarkan mengingat lokasinya: "Mendanai markas besar hak asasi manusia jelas termasuk dalam kategori bantuan pembangunan," katanya.

Sementara Miquel Barcelo, ia menanggapi kontroversi dengan kepala dingin, dengan cara tak banyak beretorika dan lebih banyak memanfaatkan waktunya bekerja di bengkel.

Proyek ini menelan biaya sekitar 20 juta euro (US$ 25,25 juta), dengan sebagian besar uang berasal dari ONUART Foundation, kemitraan publik-swasta nirlaba Spanyol. Foto: United States Mission Geneva

Lantas bagaimana cara mengunjunginya? Ruang Hak Asasi Manusia dan Aliansi Peradaban (rumah dari langit-langit karay Miquel Barcelo) terletak di Markas Besar PBB (Palais des Nations ) di Jenewa, Swiss.

Tur-tur wisata di kantor tersebut -- yang mencakup Hak Asasi Manusia dan Ruang Aliansi Peradaban -- berlangsung hampir setiap hari. Pengunjung harus masuk melalui Gerbang Pregny istana pada pukul 14, avenue de la Paix. Anda dapat memeriksa jadwal dan biaya masuk terbaru di situs UNOG.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980


Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

5 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.