Menggandeng Perum Damri, Bantul hendak merintis trayek wisata yang bisa menghubungkan destinasi utama Pantai Parangtritis dengan Candi Borobudur. Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan rencana ini berawal dari kegiatan Kementerian Perhubungan RI, yang mengoperasionalkan armadanya untuk melayani trayek wisata Parangtritis - Borobudur.
“Saat ini sudah terdapat enam armada Damri yang siap melayani trayek,” ujar Kwintarto saat dihubungi Tempo Jumat 6 September 2019. Agar biaya operasional armada lebih efektif. Kwintarto mengusulkan setelah dari Pantai Parangtritis armada tidak langsung kembali ke Borobudur. Namun, bisa singgah di kawasan Hutan Pinus Mangunan kemudian turun ke Candi Prambanan atau mampir Malioboro terlebih dahulu.
Bila usulan trayek ini disetujui, diperkirakan sudah bisa mulai dibuka awal tahun 2020. Sembari menunggu keluarnya armada bis baru yang lebih fresh, guna menempuh jalur-jalur menanjak seperti kawasan Hutan Mangunan.
“Dengan biaya operasional yang sama, akan menguntungkan bila lebih banyak obyek wisata yang dituju,” ujar Kwintarto. Ia optimistik bila trayek ini sudah beroperasi, maka dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke obyek wisata di Kabupaten Bantul.
Sebab, selama ini tidak terdapatnya angkutan umum yang menuju obyek wisata di Bantul menjadi salah satu kendala bagi wisatawan untuk berkunjung.
Biksu melakukan ziarah di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 18 Mei 2019. Ziarah yang diikuti oleh para biksu dan umat Buddha itu guna merefleksikan ajaran Sang Buddha serta untuk menyambut Waisak 2563 BE/2019 ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Padahal, tidak semua wisatawan asing menggunakan jasa travel untuk berwisata. Kwintarto memastikan tidak tertutup kemungkinan trayek bus wisata akan dikembangkan ke wilayah Bantul Barat, “Karena masalah transportasi umum menjadi masalah di kawasan Dlingo, maka menjadi prioritas,” ujar Kwintarto.
PRIBADI WICAKSONO