TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana rasanya berada di jalan raya pada ketinggian 5.359 meter di atas permukaan laut (Mdpl)? Sepasang suami-istri selebritas Darius Sinathrya dan Dona Agnesia merasakan sensasi, berada di jalan raya tertinggi di dunia, di Khardung La Pass, Himalaya.
Darius dan Donna berpetualang bersama tim Himalayan Ridge berjumlah lima motor. Keduanya beroncengan dengan menggunakan Royal Enfield Himalayan, dan berhasil menaklukkan jalur pegunungan Himalaya di India Utara.
Keduanya sempat mengalami altitude sickness atau penyakit ketinggian dengan gejala mual dan sakit kepala. Namun semuanya dapat diatasi. Rasa itu muncul saat perjalanan dari distrik Keylong menuju Sarchu di ketinggian 3.500 meter. Rasa sakit makin parah saat mereka memutuskan berkemah di ketinggan 4.700 m.
Perjalanan bermotor itu berhasil dengan baik. Mereka memulai perjalanan dari kota Chandigarh, India, pada 1 Agustus 2019. Rombongan berenam itu menggunakan lima sepeda motor Royal Enfield Himalayan.
Manali Destinasi Wisata di Kaki Gunung Himalaya
Manali kota tertinggi di Himachal Pradesh negara bagian India, berada di bagian paling utara. Kota ini berada di kaki pegunungan Himalaya, berbatasan dengan Nepal, China, dan Tibet.
Kawasan Himalaya merupakan perbatasan empat negara. Sementara puncak Everest, yang menjadi puncak tertinggi dunia dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, juga berada di Manali. Lokasinya terletak di antara dua negara, Tibet dan Nepal.
Kota Manali dapat dijangkau dari New Delhi dengan menggunakan bus dengan jarak tempuh sekitar 12 jam. Untuk tarif per orang, sebesar 1.000 Rupee atau setara dengan Rp 200 ribu. Bedanya, Darius dan rombongannya menggunakan sepeda motor dari Chandigarh.
Manali menjadi salah satu destinasi wisata favorit di India, khususnya bagi wisatawan yang ingin berwisata salju dan menikmati keindahan Pegunungan Himalaya dari dekat. Selain itu, rute ini juga digunakan untuk menuju Himalaya.
Wisatawan pecinta petualangan, sejak di kaki gunung sudah bisa merasakan medan offroad atau jalanan mulus berkelok-kelok dengan pemandangan punggung gunung bersalju. Sementara, mereka yang ingin tantangan lebih tentu memilih mendaki Himalaya.
Aktivitas selama musim panas di wilayah bersalju itu di antaranya berkuda, menunggangi yak, bermain ski, paralayang, hingga arung jeram. Saat bertepatan musim dingin tiba, kehidupan seperti berhenti bergerak karena salju dipastikan menyelimuti Manali.
Musim dingin ditandai suhu yang merosot hingga 10 derajat di Manali, sementara musim semi berlangsung lebih singkat. Umumnya, hanya berlangsung tiga minggu antara Maret dan April. Manali menjadi warna warni oleh bunga yang bersemi. Musim panas berlangsung gawat di kota ini, suhunya mencapai 40 derajat lebih. Cuaca seperti itu mengubah pola makan dan gaya berpakaian di Manali. Bila ingin bertemu salju, datanglah ke Manali pada Oktober hingga Maret, di situlah Anda menikmati India yang bersalju.
Namun, Manali adalah India yang unik. Selain bersalju kota ini banyak dihuni oleh orang-orang Tibet, yang mengungsi akibat peperangan dengan China. Bahkan Dalai Lama pemimpin Tibet pun pernah mengungsi pula di sini.
Manali bagian ujung utara Himachal Pradesh merupakan destinasi wisata di punggung Himalaya. Foto: @samarjitbhandral
