TEMPO.CO, Jakarta - Pesona keindahan Daratan Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah masih terus menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung, apalagi saat ingin merasakan fenomena munculnya embun es di musim kemarau. Embun yang membeku akibat suhu dingin mulai terlihat di sejumlah tempat seperti di meja-meja tempat berjualan, tanaman, dan hamparan rumput sekitar kompleks Candi Arjuna Dieng.
Baca: Embun Upas Muncul Lagi di Dieng, BMKG: Akibat Monsun Australia
Buliran embun es memantulkan panorama elok yang sebagian wisatawan mengaku sengaja ke Dieng untuk berburu nuansa dingin bak musim salju di Eropa. Keelokan embun es Dieng biasa terjadi tiap tahun di kisaran Juni, Juli, dan Agustus atau puncak musim kemarau. Jika pada 2018 mulai terjadi di akhir Juli, tahun ini di pekan ketiga Juni 2019 sudah terlihat.
Wisatawan yang ingin melihat dan menikmati fenomena embun es biasanya sudah sejak pukul lima pagi mendatangi kompleks Candi Arjuna Dieng. Hanya saja, embun es tersebut tidak muncul tiap hari seperti pada Juni 2019 embun es terlihat sangat tebal berkisar 0,5 cm, demikian juga pada 18 Juni dan 25 Juni 2019, namun pada Rabu, 26 Juni 2019 embun es tak terlihat, hanya embun air. "Biasanya karena angin kencang, embun es tidak muncul. Kemarin, Selasa 25 Juni 2019 di meja tempat berjualan esnya tebal sekali, pagi ini hanya embun air," kata Elia Wulandari, warga setempat yang sudah empat tahun berjualan di kawasan Candi Arjuna ditemui Antara, Rabu 26 juni 2019 dini hari.
Embun es dan nuansa dingin di kawasan Daratan Tinggi Dieng menjadikan penasaran dan menjadikan banyak yang ingin merasakannya secara langsung. Lian Hernawati, warga Depok yang datang bersama keluarga mengaku penasaran dengan embun es, hingga liburan keluarga yang seharusnya ke Yogyakarta digeser ke Dieng. "Karena lihat di TV dan Facebook, jadinya penasaran ingin melihat langsung dan merasakan serunya hawa dingin Dieng," kata Lian yang datang ke Dieng dengan kendaraan pribadi dari Depok bersama suami dan dua anaknya.
Tidak sekadar embun es, sensasi hawa dingin Daratan Tinggi Dieng juga menyimpan daya tarik tinggi bagi wisatawan termasuk Fawwazah yang ingin mencoba hawa dingin Dieng. "Saya alergi dingin dan infonya Dieng dingin sekali. Nah, saya mencoba siapa tahu kalau di tempat dingin sekali, alerginya hilang. Ternyata benar. Setelah hari pertama masih bentol- bentol merah kedinginan, hari kedua sudah tidak bentol-bentol merah lagi di pipi. Kalau dingin masih kedinginan, tapi bentol-bentolnya hilang," katanya.
Gadis berkerudung dengan penutup kepala dan syal warna pink serasi dengan rok panjangnya yang ditemui di Komplek Candi Arjuna Dieng Kulon mengaku senang bisa merasakan dinginnya Dieng yang mencapai 10 derajat celcius pada Rabu 26 Juni 2019 dini hari. Ingin merasakan sensasi dingin juga disampaikan wisatawan lainya dengan berkunjung ke Daratan Tinggi Dieng. "Saat saya ke Korea, bertepatan musim dingin, tetapi ternyata tidak sedingin di Dieng," kata Irsyad, seorang wisatawan dari Semarang yang datang ke Dieng bersama keluarga.
Baca: Wisata ke Air Terjun di Desa Tertinggi di Pulau Jawa
Tak hanya embun es yang dapat dinikmati pada dini hari, pesona Dieng juga makin menawan di malam hari dengan langitnya yang cerah dan wisatawan dimanjakan dengan taburan banyak bintang. "Kalau di Semarang hanya ada satu-dua bintang, tapi di atas langit Dieng bisa penuh dengan bintang. Bagus baget, karena baru pertama kali bisa lihat bintang sebanyak ini," tambah Irsyad.