Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Lebaran ke Taman Buaya Medan, Perhatikan Peringatan Berikut

image-gnews
Sejumlah buaya di Taman Buaya Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara. TEMPO | Abdi Purmono
Sejumlah buaya di Taman Buaya Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara. TEMPO | Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Taman Buaya Medan atau nama resminya Taman Buaya Asam Kumbang termasuk objek wisata yang banyak pengunjung saat libur Lebaran. Taman Buaya Asam Kumbang terletak di Jalan Bunga Raya II, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Medan.

Baca: Objek Wisata Taman Buaya Asam Kumbang, Berdiri Sejak 1959

Berkunjung ke tempat wisata dengan binatang buas sebagai objeknya tentu memiliki peraturan yang berbeda dengan destinasi wisata lainnya. Seorang pegawai senior yang juga pawang buaya, Jemari mengatakan ribuan buaya di tempat itu diberi makan setiap dua sampai tiga hari sekali dengan total pakan 300 kilogram. "Pakannya berupa potongan daging maupun kepala ayam dan bebek," kata Jemari.

Buaya-buaya di Taman Buaya Asam Kumbang dikelompokkan berdasarkan usia. Setiap kategori buaya kemudian ditempatkan dalam sejumlah bak dengan ukuran berbeda, tergantung banyak sedikitnya buaya dan perawatan yang dibutuhkan.

Jemari mengingatkan pengunjung Taman Buaya Medan dilarang menjulurkan tangan ke atas bak karena berpotensi disambar buaya. "Pengunjung juga tak boleh melemparkan makanan ke dalam bak karena bisa membuat buaya menjadi agresif," ucap Jemari. "Lemparan apa pun ke dalam bak bisa direspons buaya sebagai ancaman."

Sejumlah buaya di Taman Buaya Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara. TEMPO | Abdi Purmono

Meski begitu, para pengunjung tetap bisa memberi makan buaya-buaya itu dengan pengawasan Jemari dan dua pawang buaya lainnya. Caranya, pengunjung harus membeli seekor bebek yang disediakan pengelola. Harga bebek Rp 35 ribu per ekor. Kenapa bebek dan bukan ayam?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 
Libur Lebaran ke Taman Buaya, Berani Pegang dan Selfie Sama Buaya

"Bebek kan bisa berenang, sehingga menjadi atraksi sangat menarik saat bebeknya dikejar-kejar buaya. Sedangkan ayam enggak bisa berenang. Begitu dilempar ke dalam bak bisa langsung tenggelam atau langsung dimakan buaya sehingga atraksinya enggak seru," ucap Jemari.

Dengan fasilitas yang terbatas, atraksi melemparkan bebek ke dalam bak merupakan salah satu pengalaman yang paling disukai pengunjung. Pembelian bebek hanya dilayani setiap hari di jam 17.00 atau 1 jam sebelum taman buaya tutup.

Seekor buaya berusia 45 tahun di Taman Buaya Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara. TEMPO | Abdi Purmono

Jemari menjelaskan, buaya sejatinya binatang reptil yang jarang makan dan pandai menghemat energi. Buaya umumnya makan besar 50 kali dalam setahun. Pada hari-hari biasa, mereka makan sekadarnya atau bahkan tidak makan. Buaya menyimpan energi makanan untuk digunakan bila tidak mendapatkan makanan.

Buaya tidak menggunakan energi untuk menghangatkan tubuh. Sebab itu, hewan ini suka berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh. Jika kepanasan, maka buaya akan berdiam diri sambil membuka mulutnya. "Kalau buaya yang sudah besar lebih mudah makannya. Mereka mau makan apa saja, termasuk tanaman hijau seperti paku air. Kalau anak-anak buaya makannya harus daging yang bersih dan sudah dihaluskan," kata Jemari.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

1 hari lalu

Karyawan penangkaran buaya di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua ekor buaya yang kabur di area galian pasir, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Lima ekor buaya lepas dari sebuah penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur karena dinding jebol setelah hujan deras disertai angin kencang


Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

7 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha mengeluarkan buaya air asin sepanjang 3,5 meter dari lubang penambangan yang terbengkalai di Gunung Kijang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada 22 Juli 2024. (ANTARA/Ogen)
Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

BKSDA mengevakuasi buaya yang meresahkan warga karena masuk kebun sawit di Desa Teramang, Teramang Jaya, Mukomuko, Bengkulu.


Seorang Ibu di Medan Aniaya Anaknya yang Berusia 6 Tahun, Tubuh Korban Alami Lebam

9 hari lalu

Ilustrasi
Seorang Ibu di Medan Aniaya Anaknya yang Berusia 6 Tahun, Tubuh Korban Alami Lebam

Sang ibu sudah kerap menganiaya anaknya yang berusia 6 tahun tersebut. Mengaku khilaf dan meminta maaf.


KPAI Minta Bareskrim Ikut Menyelidiki Kasus Kematian Anak di Medan yang Diduga Dianiaya Anggota TNI

12 hari lalu

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
KPAI Minta Bareskrim Ikut Menyelidiki Kasus Kematian Anak di Medan yang Diduga Dianiaya Anggota TNI

KPAI meminta Bareskrim ikut mengusut kasus kematian MHS 15 tahun, yang tewas setelah diduga dianiaya anggota TNI.


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

16 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.


Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

20 hari lalu

Soto dengan potongan daging sapi dan kuah bersantan di RM Sinar Pagi, Medan. Tempo/Dhemas Reviyanto
Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

Kuliner Medan dipengaruhi oleh banyak budaya, mulai dari Cina, India, Melayu, Batak, Minang, dan Jawa.


Uniknya Martabak Piring dari Medan, Ada sejak 50 Tahun Lalu

21 hari lalu

Murni Martabak Piring 1974, kuliner khas Medan yang dicoba pewarta di sela meliput agenda empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Penjaja kuliner ini terletak di di Jalan Tjong Yong Hian, Pasar Baru, Medan, Sumatera Utara. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Uniknya Martabak Piring dari Medan, Ada sejak 50 Tahun Lalu

Martabak piring ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, jadi salah satu kuliner favorit di Medan.


Harga Tiket Taman Bunga Nusantara 2024, Lokasi, dan Daya Tariknya

22 hari lalu

Wisatawan Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Cianjur, Jawa Barat. Foto: Antaranews
Harga Tiket Taman Bunga Nusantara 2024, Lokasi, dan Daya Tariknya

Ketahui harga tiket Taman Bunga Nusantara, lokasi, dan daya tariknya. Suasananya yang sejuk juga menjadikan tempat ini cocok untuk healing.


Harga Tiket Kawah Putih 2024, Lokasi, dan Daya Tariknya

22 hari lalu

Asap membumbung dari hutan yang terbakar di sekitar obyek wisata Kawah Putih, Gunung Patuha, Kabupaten Bandung, Selasa, 8 Oktober 2019. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda destinasi unggulan di Jawa Barat tersebut. TEMPO/Prima mulia
Harga Tiket Kawah Putih 2024, Lokasi, dan Daya Tariknya

Berikut ini harga tiket Kawah Putih, lokasi, serta daya tariknya. Anda bisa melihat langsung danau kawah yang memiliki air berwarna putih kehijauan.


Dukung PON 2024, KAI Sumut Beri Harga Spesial KA Sribilah Tujuan Medan-Rantauprapat

25 hari lalu

Suasana pertunjukan kembang api pada pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin 9 September 2024. Perhelatan olahraga empat tahunan yang berlangsung 9-20 September 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Kita Juara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Dukung PON 2024, KAI Sumut Beri Harga Spesial KA Sribilah Tujuan Medan-Rantauprapat

Tarif promo tiket kereta sambut PON 2024 berlaku untuk Senin, Selasa, Rabu dan Kamis, tidak berlaku untuk keberangkatan Senin, 16 September 2024.