TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat kian sadar potensi wisata di daerahnya masing-masing. Jika ada kawasan yang memiliki pemandangan alam yang indah, udara sejuk, dan masih asri dengan nuansa pedesaan, maka tempat itu bisa disulap menjadi objek wisata.
Salah satu objek wisata menarik di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, adalah Puri Mataram. Taman ini menjadi sumber pemasukan signifikan bagi warga Desa Tridadi meski baru diluncurkan pada 2018.
Baca: Libur Lebaran di Puri Mataram Yogyakarta, Awas Kecele Bunga Palsu
Puri Mataram semula adalah lahan sawah. Wahana seluas lebih dari empat hektare ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tridadi Makmur dengan lahan menyewa tanah kas desa seharga Rp 4.000 per meter perseginya per tahun.
"Sekitar 50 penduduk desa di sini bersama-sama mengelola Puri Mataram, dan akan terus bertambah seiring pembukaan zona-zona baru," ujar Direktur BUMDes Tridadi Makmur, Agus Kholiq saat ditemui Rabu 31 Mei 2019. Agus menuturkan sebagian penduduk yang bekerja di taman itu putus sekolah kemudian mendapat pelatihan kerja. "Hanya 20 persen karyawan yang berasal dari kalangan profesional."
Objek wisata Taman Bunga Puri Mataram di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Saat diresmikan, Puri Mataram hanya memiliki empat zona, yakni Taman Bunga, Becak Air, Taman Kelinci, dan Pasar Ndelik. Memasuki tahun 2019 bertambah tiga zona lagi, yakni Kandang Domba Merino, Taman Kaktus, dan Zona Ikan Tangkap dan Terapi Ikan. "Saat ini kami sedang mengembangkan zona Waterboom bernuansa tradisional di sisi barat dan perluasan lahan parkir," ujar Agus.
Baca juga:
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?
Agus menuturkan, lahan Puri Mataram merupakan tanah kas desa yang awalnya untuk persawahan dan tegalan. Tanpa menghilangkan unsur persawahannya, pihak desa memutuskan mengembangkannya menjadi wahana wisata alam dengan menggunakan dana desa.
Kini, hasil dari objek wisata itu cukup memuaskan. Agus mengatakan, dalam tempo aktu enam bulan sejak diluncurkan, pengelola Puri Mataram mencatat pendapatan bersih mencapai Rp 342 juta.
Taman Bunga Puri Mataram Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tak ada pungutan jika ingin masuk ke objek wisata Puri Mataram yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari Malioboro, Yogyakarta, itu. Pengunjung baru membayar jika hendak masuk ke zona di dalamnya, yang masing-masing dipatok tarif Rp 10 ribu per orang. Kawasan Puri Mataram juga memiliki lahan parkir luas dan bisa menampung ratusan sepeda motor, mobil, dan bus.
Simak: Libur Lebaran, Bermain Merpati di Puncak Sosok Bantul Yogyakarta