Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Lebaran di Puri Mataram Yogyakarta, Awas Kecele Bunga Palsu

image-gnews
Objek wisata Taman Bunga Puri Mataram di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Objek wisata Taman Bunga Puri Mataram di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Libur Lebaran ke Yogyakarta tak hanya diisi dengan mampir ke Malioboro untuk berbelanja. Anda bisa bermain di sebuah taman yang ditata apik seperti taman di kerajaan.

Baca: Dilarang Pakai Kendaraan Bermotor ke Malioboro Usai Libur Lebaran

Taman alam bernama Puri Mataram itu terletak di Dusun Drono, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Puri Mataram ini berjarak 15 kilometer atau dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Malioboro.

Wahana asri yang mulai beroperasi pada pertengahan 2018 ini diapit dua aliran sungai yang mengalir jernih membelah Kabupaten Sleman. Salah satunya adalah Kali Bedog yang sudah populer. Puri Mataram dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Tridadi Makmur, Desa Tridadi, Kabupaten Sleman.

"Puri Mataram ini merupakan salah satu unit usaha bidang wisata dari BUMDes Tridadi, selain unit budidaya tanaman hias," ujar Direktur BUMDes Tridadi Makmur, Agus Kholiq saat ditemui Tempo, Rabu 31 Mei 2019. Lantas apa saja yang menarik di taman seluas 4 hektare ini?

Agus Kholiq menjelaskan objek wisata berkonsep taman terbuka ini dikembangkan dengan pendekatan budaya lokal yang kental, terutama kultur Mataram yang menjadi rujukan arsitektur bangunannya. Taman Puri Mataram memiliki 7 zona bernuansa alam.

Akses menuju Taman Bunga Puri Mataram Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Zona pertama yang paling mencuri perhatian adalah taman bunga yang luas. Untuk sampai di taman bunga ini, pengunjung mesti melewati jembatan kayu berkelok sepanjang sekitar 100 meter yang membentang di atas hamparan sawah.

Tapi jangan bayangkan di taman bunga ini Anda menemukan hamparan bunga asli. Di sana yang ada adalah ribuan kitiran atau mainan baling-baling warna warni yang ditata apik, sehingga membentuk pola menarik jika dilihat dari atas. Di bagian tengah taman terdapat replika ikon Yogyakarta, yakni Tugu Pal Putih yang berdekatan dengan sebuah kitiran raksasa.

Baca juga: 
Libur Lebaran ke Pantai di Yogyakarta, Lupakan Serangan Ubur-ubur

Di sore hari, saat angin mulai kerap berhembus di hamparan taman bunga itu, ribuan kitiran pun berputar sampai menimbulkan suara merdu serta pemandangan cantik berpadu suasana senja. Di setiap sudut taman ada titik-titik yang bisa digunakan oleh pengunjung berfoto.

Taman Bunga Puri Mataram Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada tiga titik balkon dari bambu menghadap taman bunga tadi yang kerap jadi langganan spot swafoto. "Tarif untuk masuk zona taman bunga ini Rp 10 ribu per orang. Zona lain juga harganya sama," ujar Agus.

Setelah puas bermain di taman bunga, pengunjung yang membawa anak anak bisa bergeser ke Taman Kelinci. Di zona ini dikembangbiakkan 30-an ekor kelinci jenis Rex dan Australia yang amat jinak. Pengunjung bisa masuk zona berumput itu untuk memberi makan kelinci-kelinci lucu itu. "Tiket Rp 10 ribu sudah termasuk makanan kelinci," kata Agus.

Terpisah sekat jalan setapak dari Taman Kelinci, ada zona Kandang Merino. Ini merupakan zona tempat pengembangbiakan jenis domba asal Eropa penghasil bulu wool super yang kini sudah mulai banyak dibudidayakan di Indonesia, salah satunya Wonosobo Jawa Tengah.

Simak: Ke Malioboro Ditawari Naik Becak Rp 5.000, Tega Bayar Segitu?

"Kami pilih domba Merino karena sangat jinak. Jadi, pengunjung bisa berinteraksi dan memberi makan," ujar Agus. Ada 20-an domba Merino di zona itu yang langsung menghampiri pengunjung jika membawa seikat rumput.

Kandang domba Merlino di objek wisata Puri Mataram Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Di seberang Kandang Merlino, ada sebuah zona tak kalah menarik yang dikepung belukar kering setinggi hampir dua meteran. Itu adalah zona kaktus. Puluhan jenis kaktus dibudidayakan di zona tersebut dan menjadi pemandangan menarik sekaligus menambah pengetahuan tentang tanaman khas gurun itu.

Zona lain yang tak kalah menarik di Puri Mataram adalah Becak Air dan zona kuliner bernama Pasar Ndelik atau pasar tersembunyi. Untuk bisa jajan di Pasar Ndelik, pengunjung harus menukar uang dengan keping kayu yang disebut Pandel. "Ada 45 orang yang berjualan di Pasar Ndelik. Mereka adalah ibu-ibu PKK," ujar Agus.

Pasar Ndelik Puri Mataram Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono

Di dalam Puri Mataram juga terdapat restoran yang menawarkan aneka menu dengan harga terjangkau. Puri Mataram beroperasi mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB, dan restoran buka sampai pukul 21.00 WIB.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

8 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

10 jam lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

14 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

18 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

2 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.