Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menara Quran, Keindahan Tersembunyi di Kota Palembang

image-gnews
Menara Qur'an yang berisi Mursyaf Al-Qur'an kayu terbesar di dunia kini semakin ramai pengunjung setelah mendapat Penghargaan Tempat Wisata Halal Populer pada Anugerah Pesona Indonesia 2018. Tempo/ Ahmad Supardi
Menara Qur'an yang berisi Mursyaf Al-Qur'an kayu terbesar di dunia kini semakin ramai pengunjung setelah mendapat Penghargaan Tempat Wisata Halal Populer pada Anugerah Pesona Indonesia 2018. Tempo/ Ahmad Supardi
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Keindahan selalu saja tersembunyi. Barangkali, inilah kalimat paling pas untuk mengambarkan Menara Quran berisi musyaf Al Quran kayu terbesar di dunia yang berada di Kota Palembang.

Baca juga: Palembang Jadi Sport Tourism, Ini 10 Destinasi yang Disiapkan

Di menara itu, di pojok kawasan industri Gandus Kota Palembang, pahatan ayat suci Al-Quran terpajang dan menjulang tinggi. Pahatan itu dibuat dalam lembaran kayu tembesu, dikerjakan mulai 2002 hingga selesai 30 juz Al Quran pada 2009.

Ukiran ayat-ayat suci yang detail pada lembaran kayu diwarnai kuning emas sedangkan lembarannya dengan warna merah marun. Dua warna ini khas Palembang, sebab sudah sering dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, dua warna ini konon bermakna kemewahan dan kemakmuran.

Pada menara yang beralamat di Jalan Mohamad Amin itu, baru dipasangkan pahatan ayat Al Quran sebanyak 15 juz di bangunan 5 lantai, sisanya masih dalam gudang. Setiap lantai memajang 3 juz ayat Al Quran, lembaran ayat kitab suci dari kayu tembesu itu berukuran tinggi 177 centimeter dan lebar 140 centimeter, setiap lembar dipasang berbaris menyamping membentuk lorong labirin. Lorong ini berjarak sedepa orang dewasa. Itulah yang membuat bangunan ini terasa teduh dan membawa udara sejuk.
Menara Qur'an yang berisi Mursyaf Al-Qur'an kayu terbesar di dunia kini semakin ramai pengunjung setelah mendapat Penghargaan Tempat Wisata Halal Populer pada Anugerah Pesona Indonesia 2018. Tempo/ Ahmad Supardi
Tapi seorang pengunjung mengeluhkan menara unik ini ketika di halaman luar. “Tempat ini indah tapi lokasinya tak strategis, lokasinya di ujung kota, jalan bergelombang, rusak, banyak debu, pasir, mobil truk lalu lalang yang tak mau mengalah, dan aroma asam menusuk-nusuk dari pabrik karet,” kata Amanda Lidya sambil menutup mulut dan hidungnya, Senin 18 Februari 2019.

Sebenarnya keluhan Amanda lebih panjang lagi ketika di perjalanan menuju tempat yang sudah meraih Penghargaan Tempat Wisata Halal Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia 2018 . “Untung bau pabrik tercium hanya di luar saja, setelah masuk menara udara terasa lebih segar, dan mata diberikan pemandangan yang menakjubkan, cukuplah mengubur dongkol dari perjalanan,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mushaf Al Quran dari lapisan kayu ini memang dioperasikan di wilayah sentral industri Gandus, Palembang sejak 2012. Bangunan ini diinisiasi oleh Syofwatillah Mohzaib, seorang tokoh agama pecinta seni kaligrafi asal Palembang. Karya kaligrafi dan ornamen ukirannya juga terpasang di Masjid Agung Palembang. Bangunan ini diresmikan oleh Presiden RI ke-6, yakni Susilo Bambang Yudhoyono disaksikan 51 perwakilan negara-negara islam yang saat itu ada acara di Palembang.

Menara Quran ini bagi wisatawan terkenal dengan nama Bayt Quran Al-Akbar, Bayt artinya rumah dalam bahasa arab, maka bisa juga disebut Rumah Quran Besar. Tempat ini, setelah diresmikan, konon awalnya untuk tempat pengajian saja, bukan tempat wisata. Barulah kemudian peserta pengajian banyak membagikan foto keindahan ukiran ke sosial media, dan menjadi heboh hingga menjadi tempat favorit wisata religi. Pengunjung tempat ini pun ramai, satu hari bisa mencapai 300 sampai 400 orang. Di akhir pekan mencapai 1000 orang. Untuk masuk tempat ini, cukup bayar 10 ribu.

“Semoga ke depan jalan menuju tempat ini mulus dan rapi, supaya Menara Quran tak tesembunyi dibalik jalan jelek dan bau pabrik,” tutur Amanda.

Baca juga: Disaksikan 100 Ribu Pelancong, Kain Jumputan Bakal Tutup Ampera

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

5 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

10 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

10 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

10 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

12 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

13 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

13 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

14 hari lalu

Ilustrasi penumpang di LRT Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.


Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

16 hari lalu

Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

17 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.