TEMPO.CO, Malang - Kota Malang menjalin kerjasama program kota kembar atau sister city dengan Kota Hebron, Palestina. Wali Kota Malang Sutiaji dan Wali Kota Hebron Tayseer Abu Sneineh menyatakan kedua kota ini memiliki kesamaan.
Baca: Liburan ke Malang? Pantai-pantai Ini Jangan Dilewatkan
"Kota Malang dan Kota Hebron memiliki kesamaan. Sama-sama kota pusaka atau heritage yang memiliki bangunan bersejarah,” kata Sutiaji di Balai Kota Malang, Senin 7 Januari 2019. Program sister city itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Wali Kota Malang Sutiaji dengan Wali Kota Hebron, Tayseer Abu Sneineh.
Sutiaji menjelaskan kerja sama kedua kota ini akan ditindaklanjuti dengan kerjasama di sektor pariwisata, pendidikan, dan ekonomi. Di sektor pariwisata Sutiaji berharap kunjungan wisatawan mancanegara dari Palestina ke Malang kian meningkat. Sebaliknya, warga Malang yang berkunjung ke kota suci di Palestina juga bertambah. "Kota Hebron berdekatan dengan Yerusalem," katanya.
Kerja sama sister city juga akan mengarah pada investasi di sektor kesehatan dengan mendirikan rumah sakit, pengelolaan sampah, dan pemadam kebakaran. Saat ini, Sutiaji melanjutkan, masih nota kesepahaman yang ditindaklanjuti dengan analisis dan kerjasama yang saling menguntungkan.
"Kota Hebron dan Kota Malang memiliki kesamaan. Hebron dikenal sebagai kota pendidikan," ujar Tayseer Abu Sneineh. Dia berharap kerjasama pendidikan di kedua kota mendukung dan meningkatkan pendidikan warga Palestina. Hingga kini ada empat mahasiswa mendapat beasiswa pendidikan di Universitas Brawijaya.
Artikel lainnya:
Rela Mengantre Demi Wisata dan Berfoto di Jembatan Kaca Malang
Selain itu, Tayseer Abu Sneineh kepincut dengan bakwan Malang sebagai salah satu makanan khas Malang. "Baksonya enak," katanya. Tayseer bersama rombongan duta besar Palestina untuk Indonesia Zuhair SM Alshun sempat berkeliling Malang dengan menumpang bus Malang City Tour (Macito).