TEMPO.CO, Malang - Melewati libur Lebaran di Malang? Anda patut mencoba menyusuri pantai di sepanjang pesisir Kabupaten Malang. Banyak obyek wisata yang bisa dinikmati. Di Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sedikitnya ada tiga pantai, yakni pantai Tiga Warna, Bajul Mati, Sendang Biru, Tamban dan Gua Cina.
Gua Cina merupakan salah satu pantai di Kabupaten Malang yang mulai populer sejak tahun 2000.Pasir putih, deruan ombak berkejaran menjadi daya tarik sendiri. Apalagi, sejumlah karang tegak berdiri di depan pantai, layak diabadikan dalam hidup Anda.
"Cuma Rp 5.000 kita bisa menikmati penandangan indah di pantai," kata wisatawan asal Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Fuad Kurniawan, Senin 20 Juli 2015. Menurutnya, tiket masuk yang terjangkau dan alam yang menawan membuatnya tertarik untuk berkunjung ke Gua Cina.
Berbeda dengan sejumlah pantai di Jakarta yang harus merogoh kocek dalam. Mereka mengisi libur lebaran di Malang bersama keluarga. Sembari bersilaturahmi, saudaranya menyarankan untuk berkunjung ke Pantai Gua Cina.
Tak rugi, katanya, meski harus menempuh perjalanan jauh sepanjang 60 kilometer dari Kota Malang. Jalan yang berkelok dan sempit sempat membuatnya ciut. Lantaran tak ada jalur alternatif yang bisa dilalui. Jika infrastruktur jalan bagus, katanya, dipastikan bakal menarik wisatawan untuk mengunjungi Pantai Gua Cina.
Ia datang bersama keluarga dan saudara. Ribuan wisatawan dari Malang dan daerah di sekitar Jawa Timur. Mereka puas bermain pasir pantai dan air laut. Namun, wisatawan dilarang berenang di pantai karena gelombang tinggi mengancam keselamatan wisatawan.
"Harus ekstra hati-hati dan waspada," kata Siti Mariam, salah seorang penunjung lain. Sejumlah petugas penjaga pantai memperingatkan para wisatawan. Agar mereka tak turun dan berenang di kawasan pantai selatan yang dikenal ombaknya ganas.
Usai menikmati pasir dan deburan ombak Anda bisa mencicipi kuliner khas Malang. Seperti rawon, bakso dan pecel. Tak ketinggalan aneka masakan berbahan dasar ikan tersaji di sejumlah warung yang berderet di sepanjang pantai. Tuna bakar, menjadi salah satu menu andalan.
Sayang, wisatawan membuang sepanjang sampah sembarangan. Sampah bekas bungkus makanan dan minuman berserakan di pesisir pantai. Keranjang sampah juga tak ada tampak di daerah wisata yang dikelola Perum Perhutani. Lahan parkir cukup luas, sayang tak tertata sehingga parkir terkesan amburadul.
EKO WIDIANTO