TEMPO.CO, Jakarta - Ajang perlombaan olahraga Bengkulu Triathlon 2018, Sabtu, 22 Desember dirangkai sedemikian rupa melewati berbagai destinasi wisata guna mempromosikan objek wisata sejarah di Bengkulu.
"Kegiatan ini menjadi sarana promosi yang efektif karena rutenya melewati lima bangunan sejarah penting," kata Ketua Pelaksana Bengkulu Triathlon 2018, Letkol Laut Andri Wahyu Sudrajat, seperti dikutip Antara.
Dia menjelaskan lima bangunan sejarah penting tersebut, yaitu Benteng Marlborough, Tugu Thomas Parr, Masjid Jamik, Rumah Pengasingan Bung Karno, dan Replika Rumah Fatmawati. "Selain bangunan bersejarah itu, atlet juga dapat menikmati pemandangan panorama pantai di Bengkulu".
Bengkulu Triathlon 2018 diikuti 107 peserta dari 12 provinsi di Indonesia dan lima negara. Kompetisi ini menggabungkan tiga olahraga atletik, yaitu renang, lari dan sepeda yang dimulai dan berakhir di Pantai Cemara Bengkulu. "Kami berharap kompetisi ini dapat meningkatkan popularitas pariwisata Bengkulu," ucapnya. Apa saja sisi menarik dari kelima objek wisata tersebut, bisa simak berikut ini.
1. Benteng Marlborough
Benteng peninggalan Inggris yang didirikan oleh East India Company pada 1714-1719. Masih terawat hingga ruang-ruangan. Di sekeliling benteng bisa ditemukan sebuah selokan besar, hingga untuk mencapai benteng pun harus melalui sebuah jembatan. Meriam-meriam bisa ditemukan di bagian atas benteng maupun bawah. Ada ruang tempat Bung Karno diinterogasi dan ditahan. Dari bagian atas, bila datang di sore hari, menarik untuk melihat deretan pantai dari kejauhan dan tentunya sembari menikmati semilir angin sore.
2. Tugu Thomas ParrParr
Peninggalan Inggris ini berada di pusat kota, jadi mudah ditemukan. Didirikan pda 1808 untuk memperingati meninggal gubernur Inggris pada masa itu, Thomas Parr yang dibunuh oleh rakyat Bengkulu.
3. Masjid Jamik
Masjid Jamik ini dirancang oleh Ir Soekarno, memadukan arsitektur Jawa dan Sumatera. Terdiri dari tiga tingkap bagian atap melambangkan iman, Islam dan ihsan. Memiliki ukuran inti 14,65 x 14,65 meter. Ia rancang dan dirikan masjid tersebut karena melihat keinginan masyakat Bengkulu mempunyai masjid megah pada saat itu.
Rumah kediaman Bung Karno selama pengasingan di Kota Bengkulu pada 1938-1942. rumah yang mempertemukannya dengan ibu negara pertama Indonesia Fatmawati. TEMPO/Phesi Ester
4. Rumah Pengasingan Bung Karno
Di rumah yang terletak Keluaran Anggut ini Bunga Karno tinggal dalam masa pengasingan di Bengkulu antara 1938-1942. Rumah memiliki halaman luas. Di setiap ruang bisa ditemukan bisa ditemukan benda-benda yang pernah dipakainya. Dari sepeda, buku-buku hingga pakaian untuk bermain teaternya.
Baca Juga: Wisata Olahraga Dilirik Bengkulu untuk Tarik Kunjungan Turis
5. Replika Rumah Fatmawati
Rumah di Jalan Fatmawati ini memang bukan rumah asli, namun berupa replika. Terbuat dari kayu, di dalam bisa temukan benda sejarah berupa mesin jahit yang membuat bendera pusaka.