TEMPO.CO, Mataram - Untuk membangkitkan kembali kehidupan pariwisata di Lombok dan Sumbawa, Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB menyelenggarakan Pesona Lombok Wisata Rally Nasional NTB Bangkit 2018, Sabtu - Ahad, 24 - 25 November 2018.
Wisata Rally Nasional yang ke-4 kalinya ini sekaligus merupakan putaran ketiga kegiatan nasional dari empat kota di Indonesia. Sebelumnya rally sudah dilakukan di Jawa Timur, Bali, NTB dan Kalimantan Selatan. ''Rally ini terbagi dua, fun rally dan time rally putaran ketiga nasional,'' kata Ketua IMI NTB M Nur Haedin alias Edo di kantor Dispar NTB, Kamis 22 November 2018 siang.
Pada hari pertama, Sabtu 24 November 2018, peserta rally akan melalui rute wisata menarik di sepanjang pantai barat Lombok mulai dari Senggigi hingga ke kota Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU). Di situ, peserta akan melalui pos jebakan untuk memperoleh poin jika tidak dilewatkan. Ada destinasi wisata, pedesaan, sekolah dan perkantoran hingga melihat kantor Bupati KLU yang mengalami kerusakan terdampak gempa selama sebulan sejak 29 Juli 2018 lalu.
Di hari kedua, peserta rally diberangkatkan dari Hotel Montana Premiere menyusuri pantai Sekotong di Kabupaten Lombok Barat menyisir pantai selatan Lombok melalui Selong Belanak, Mawun, Mandalika dan kembali ke tempat finish di Montana Premiere Senggigi.
Seluruhnya ada 100 tim yang mngkuti rally yang terdiri dari 50 tim luar daerah antara lain dari Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua selain tim tuan rumah NTB. ''Kami selenggarakan dengan paket murah hanya Rp 900 ribu termasuk menginap tiga malam empat hari,'' ujar Edo yang juga ketua Indonesia Congres and Convention Association) NTB.
Kepala Dispar NTB Lalu Moh Faozal mengatakan setelah terjadinya gempa sepanjang bulan Agustus 2018 lalu, kini kondisinya sudah tidak mengkawatirkan dan aman untuk wisatawan. ''Masih banyak yang merasa cemas jika ke Lombok,'' kata dia. Dia menegaskan hal itu tak perlu dicemaskan, terutama di kawasan selatan Lombok yang tidak terdampak gempa.
Akibat gempa bumi yang berkekuatan hingga 7,0 telah menghancurkan hampir seluruh bangunan di KLU hingga Lombok Timur di bagian utara. Di KLU, terdapat pulau wisata tiga gili yaitu Gili Tramena - Trawangan, Meno dan Air.
Hingga kini, akibat sepinya wisatawan ke Lombok menyebabkan berkurangnya penerbangan dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Banjarmasin dan Denpasar. Juga maskapai asing yang menghubungkan Kuala Lumpur - Lombok semula tiga kali sehari menjadi hanya sekali sehari.
Tim Gubernur NTB Zulieflimansyah bersama Lalu Moh Faozal dan pelaku industri pariwisata sudah melakukan pendekatan ke direksi Garuda dan Lion Air agar menormalkan kembali penerbangannya. Sedangkan di Air Asia Indonesia agar membuka penerbangannya ke Lombok.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)