Wisatawan yang datang dihibur atraksi alat musik Genggong. Alat ini terbuat dari bilah bambu dan menggunakan tali senar yang ditarik-tarik pemainnya.
Kemudian, ada atraksi tradisional Peresean yang merupakan adu ketangkasan antar dua laki-laki. Mereka saling memukul menggunakan tongkat rotan, Masing-masing juga memawa tameng kulit untuk melindungi dari gebukan lawan. Ini semula dilakukan untuk mengharap turun hujan. ''Jika ada yang keluar darah terkena pukulan rotan, itu tanda hujan akan turun,'' ujar pembawa acara menjelaskan.
Di sini wisatawan bisa membeli hasil bumi berupa pisang, telur ayam kampung dan makanan tradisional kampung Klepon Kecerit. ''Bahkan ada juga yang menyediakan Songgak,'' ucap Tamat. Songgak adalah obat kuat yang dibuat dari telur ayam kampung dan telur bebek.
Pengunjung juga bisa melihat warga termasuk anak-anak yang menenun di depan rumahnya. Seperti yang dilakukan Yayuk Pujiartini, 10 tahun, yang masih kelas empat di sekolah dasar. Anak keenam dari pasangan Sukardi dan Inaq Sutini ini bisa membuat selendang tenunan Sasak. Hasilnya dimasukkan ke galeri sebagai tempat berjualan koperasi milik warga tersebut.
Berapa tarif masuk ke desan Endea? Pengunjung hanya diharapkan menyumbang seikhlasnya melalui kotak yang disiapkan. Terkadang dalam sebulan mereka bisa mengumpulkan Rp 33 juta. Tentu itu jumlah yang cukup berarti.
SUPRIYANTHO KHAFID (ende)