Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kopi Sedunia, Simak 4 Fakta Mengenai Kopi Luwak

Reporter

image-gnews
Para pecandu kopi sedang mennikmati rasa kopi berkualitas di Kedai Kopi Luwak Rumoh Aceh, Banda Aceh.  TEMPO/Adi Warsidi
Para pecandu kopi sedang mennikmati rasa kopi berkualitas di Kedai Kopi Luwak Rumoh Aceh, Banda Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Iklan

3 Jadi inovasi sebuah kafe

Bagi para penikmat kopi luwak, rumah kopi yang berada di Magelang ini layak dicoba. Bukan hanya menikmati secangkir kopi, pengunjung juga bisa melihat proses pengolahan kopi luwak yang sudah sedemikian melegenda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di halaman Pawon Luwak Coffe ini pengunjung bisa menyaksikan langsung biji-biji kopi yang sedang dijemur. Ada kopi yang masih menyatu dengan kotoran luwak dan membentuk gumpalan, ada biji kopi yang telah dibersihkan serta biji kopi yang telah dikupas kulitnya.

Pengunjung juga bisa menyaksikan langsung proses pengolahannya di halaman belakang rumah kopi yang berada tepat di samping Candi Pawon itu. Termasuk, melihat pohon kopi yang ditanam di halaman belakang.

Bahkan, enam ekor luwak dalam kandang juga bisa menjadi sebuah pemandangan sembari menghirup kopi dalam cangkir. Namun luwak yang ada di tempat itu bukan pemakan kopi, melainkan buah-buahan biasa seperti pisang. "Hanya untuk display saja," kata pemilik Pawon Luwak Coffe, Aji Prananda.

Sedangkan bahan baku kopi yang disajikan diambil dari luwak liar di perkebunan. "Luwak liar memilih biji kopi terbaik untuk dimakan," katanya. Sehingga, biji yang keluar bersama kotorannya dipastikan berkualitas.

Meski target pasarnya adalah turis bule, namun soal harga juga sangat terjangkau untuk turis lokal. Secangkir kopi luwak orisinal hanya dibanderol Rp 25 ribu tiap cangkirnya, baik untuk jenis kopi robusta maupun arabica. Pawon Luwak Coffe memang tidak menawarkan menu lain, selain kopi luwak original.

4. Kopi Luwak dibuat tanpa Luwak

Seorang peneliti Kementerian Pertanian kepada Erliza Noor, peneliti dari Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor, berhasil menemukan cara membut kopi luwak tanpa keterlibatan hewan tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan bakteri yang ada di pencernaan luwak dan berperan dalam produksi biji kopi luwak. Bakteri tersebut  tak bersifat patogen. Ketiganya adalah proteolitik, penghancur protein; selulolitik, penghancur selulosa; dan xilanolitik, penghancur hemiselulosa. Setiap kali menghancurkan kulit kopi, bakteri menghasilkan enzim.  

Penelitian membuat kopi luwak tanpa luwak ini menghabiskan biaya sekitar Rp 190 juta. Namun ongkos penelitian ini setara dengan hasil yang didapat. Kopi luwak buatan ini pun jauh lebih murah ketimbang kopi luwak asli yang harga tengahnya sekitar Rp 1 juta per kilogram. "Penurunan harga bisa 50 persen," ujar dia. Sebab, Erliza tak perlu memelihara luwak. Di peternakan, ongkos pemeliharaan luwak sangat tinggi. Peternak harus menyediakan nutrisi istimewa, seperti susu, madu, ayam, ikan, dan buah-buahan. Sedangkan buah kopi menjadi camilan yang disajikan pada awal malam.

Sebelum Erliza, sejumlah peneliti membuat tiruan kopi luwak tanpa luwak. Antara lain Suprio Guntoro (peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali) dan Beni Hidayat, peneliti dari Program Studi Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung. "Kopi luwak probiotik ini pernah dijual di pameran dengan harga Rp 700 ribu per kilogram," kata Suprio, yang menciptakan kopi luwak probiotik dengan cara fermentasi.

Suprio memeram biji kopi dengan hampir semua bakteri pencernaan pada suhu 40-45 derajat Celsius. Sedangkan Beni Hidayat memeram biji kopi dengan enzim protease pemecah protein dari pepaya. Bakteri-bakteri ini yang membedakan rasa kopi begitu nikmat dengan harga selangit. (Koran Tempo, April 2013))

TEMPO.CO | AHMAD RAFIQ (Magelang)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

49 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


Melihat Proses Kopi Luwak yang Jadi Favorit Turis di Bali Pulina

24 November 2023

Kopi luwak di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Melihat Proses Kopi Luwak yang Jadi Favorit Turis di Bali Pulina

Destinasi wisata Bali Pulina menghadirkan pengalaman melihat kawanan hewan yang memproduksi kopi luwak untuk disajikan ke pengunjung.


Momen Saat Ok Taecyeon Bingung tentang Kopi Luwak

22 Oktober 2023

Ok Taecyeon dalam acara fan meeting 2023 OK TAECYEON IN JAKARTA: SpecialTY di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan pada Sabtu, 21 Oktober 2023. TEMPO/Marvela
Momen Saat Ok Taecyeon Bingung tentang Kopi Luwak

Ok Taecyeon mengira kopi luwak berasal dari kucing


Hari Kopi Sedunia, Manfaat Panjang Umur di Balik Minuman Nikmat Ini

2 Oktober 2023

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Hari Kopi Sedunia, Manfaat Panjang Umur di Balik Minuman Nikmat Ini

Hari Kopi Sedunia setiap 1 Oktober. Minum kopi juga bisa membuat hidup lebih lama atau panjang umur, menurut penelitian.


Rayakan Hari Kopi Sedunia dengan Mencoba Resep Kudapan Enak Berikut

2 Oktober 2023

Ilustrasi puding kopi (Pixabay.com)
Rayakan Hari Kopi Sedunia dengan Mencoba Resep Kudapan Enak Berikut

Menyambut Hari Kopi Sedunia, beberapa resep berbahan dasar kopi berikut layak untuk dicoba dan dinikmati bersama keluarga.


Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

30 September 2023

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

Bukti paling awal konsumsi kopi berasal dari abad ke-15 di Yaman, tapi ada kisah populer dari Etiopia.


Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

29 September 2023

Dolce Americano, kopi Starbucks yang terinspirasi dari kopi sanger (Tempo/Mila Novita)
Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

Kopi sanger sekilas mirip kopi susu, tetapi tanpa ampas. Kopi ini menjadi inspirasi bersama dengan tiga minuman lain dari berbagai benua.


Teliti Kopi Luwak Robusta Buatan, Dosen Universitas Jember Raih Gelar Doktor

26 Juli 2023

Soetriono, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember menyerahkan tanda kelulusan Mukhammad Fauzi atas gelar doktornya. Dokumentasi: Universitas Jember.
Teliti Kopi Luwak Robusta Buatan, Dosen Universitas Jember Raih Gelar Doktor

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember atau Unej Mukhammad Fauzi berhasil menyelesaikan disertasinya tentang kopi Luwak Robusta buatan.


Menikmati Secangkir Kopi Luwak dengan Pemandangan Candi Pawon di Pawon Luwak Coffee

8 Juni 2023

Kafe kopi Luwak Candi Pawon. TEMPO/Arimbi HP
Menikmati Secangkir Kopi Luwak dengan Pemandangan Candi Pawon di Pawon Luwak Coffee

Biji kopi luwak yang diolah di kedai kopi milik Aji dekat Candi Pawon itu berasal dari hewan luwak liar asli.