TEMPO.CO, Boyolali - Bagi para pendaki yang berencana menikmati keindahan panorama alam di puncak Gunung Merbabu pada Oktober mendatang musti mengatur ulang jadwalnya. Sebab, seluruh jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Merbabu akan ditutup sementara pada 8-31 Oktober 2018.
“Jalur pendakian perlu dilakukan perbaikan dan pemeliharaan. Itu demi menjaga keselamatan para pengunjung dan pendaki,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Edy Sutiyarto pada Jumat, 27 September 2018.
Berkaitan dengan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu, BTNGMb telah menerbitkan surat edaran tertanggal hari ini dan langsung disosialisasikan. Edy berharap para pendaki mematuhi surat edaran yang melarang aktivitas pendakian sementara di Gunung Merbabu tersebut.
Baca juga: Istilah Begal Merbabu di Jalur Pendakian Selo Jadi Viral
Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGMb Johan Setiawan, sejumlah jalur pendakian Gunung Merbabu saat ini dalam kondisi yang cukup berbahaya. “Trap-trapnya sudah pada longsor karena tergerus sehingga licin dan membahayakan bagi pendaki,” kata Johan.
Karena jalur pendakian resmi kondisinya kritis, Johan mengatakan, banyak ditemukan alur-alur baru di sekitarnya yang dibuat para pendaki agar tidak tergelincir saat dalam perjalanan naik atau turun. “Alur-alur baru ini dikhawatirkan mengancam kelestarian edelweiss (tumbuhan endemik di Gunung Merbabu),” kata Johan.Seorang pendaki berfoto dengan latar belakang perbukitan, di jalur pendakian Gunung Merbabu, 3 Oktober 2016. Saat siang hari hijaunya padang ilalang dan sabana akan membuat para pendaki mabuk kepayang. TEMPO/Nur Septia Wilda
Selama masa perbaikan dan pemeliharaan jalur pendakian itu, juga akan dilaksanakan kegiatan pembersihan jalur karena banyaknya sampah dan jejak-jejak vandalisme. “Ini penutupan yang kedua pada 2018. Kegiatan pemeliharaan dan pemulihan kawasan sebelumnya telah dilaksanakan pada Februari lalu selama satu bulan penuh,” kata Johan.
Gunung Merbabu secara administratif berada di wilayah Kabupaten Boyolali, Magelang, dan Semarang. Gunung berketinggian sekitar 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki lima pintu resmi jalur pendakian.
Lima jalur pendakian itu adalah Jalur Selo di Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, Jalur Cunthel di Desa Kopeng dan Jalur Thekelan di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jalur Suwanting di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan dan Jalur Wekas di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Menurut seorang pendaki asal Kecamatan Simo, Boyolali, Widodo, Jalur Selo adalah jalur yang paling populer bagi pendaki pemula di Gunung Merbabu. “Jalur Selo medannya tidak terlalu berat dan menyuguhkan pemandangan alam yang menawan. Tapi kalau jalurnya sedang ditutup ya musti patuh, toh tidak akan lari gunung dikejar,” kata Widodo.
DINDA LEO LISTY (Boyolali)