TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah seniman nusantara dan mancanegara meramaikan Pagelaran Suroan, Sabtu dan Minggu, 15-16 September 2018 di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Pagelaran Suroan tersebut merupakan kegiatan budaya dalam memperingati tahun baru Islam, yang rutin dirayakan setiap tahun di Desa Temuguruh.
Bachtiar Djanan, panitia penyelenggara Pagelaran Suroan mengatakan sebenarnya rangkaian kegiatan memperingati tahun baru Islam ini dilaksanakan mulai 12 September 2018. Dan puncaknya digelar pada Ahad, 16 September 2018.
Baca Juga:
Djanan mengatakan sejumlah kegiatan yang digelar berupa aktivitas ritual adat, yaitu jamasan pusaka, slametan kenduri, ruwatan, pentas jaranan dan reog, serta pagelaran wayang kulit, yang berpusat di Padepokan Joyo Purnomo (Perguruan PAMU - Purwo Ayu Mardi Utomo).
Sedangkan puncak acara Pagelaran Suroan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Ahad, 15-16 September 2018. Puncak Pagelaran Suroan dimulai dari pagi hari sampai menjelang tengah malam, mulai Pameran dan Bazaar produk UMKM dan kuliner dari Desa Temuguruh dan desa-desa Banyuwangi.
Kemudian digelar juga pembuatan jenang suro masal pada Ahad pagi serta dilanjutkan Kirab Budaya pada siang harinya.
Barikan kubro (makan bersama, bancakan) di jalan desa, sepanjang 4-5 kilometer digelar pada Ahad sore. Dan pentas seni budaya yang menampilkan kelompok-kelompok kesenian maupun seniman perorangan dari lokal Desa Temuguruh hingga dari desa-desa lain di Kabupaten Banyuwangi. Tampil juga seniman-seniman nusantara serta mancanegara, yang akan tampil per kelompok maupun pentas kolaborasi bersama, lintas jenis kesenian dan lintas bangsa pada Sabtu dan Ahad.
Djanan mengatakan semua kegiatan ini dipersiapkan secara swadaya dan mandiri oleh Pemerintah Desa Temuguruh, BumDes Bersama "Amanah" Kecamatan Sempu serta bergotong-royong bersama segenap warga Desa Temuguruh, yang didukung oleh pergerakan Hiduplah Indonesia Raya (Hidora).
DAVID PRIYASIDHARTA (Banyuwangi)