TEMPO.CO, Jakarta - Saat berpidato di acara penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, Ahad, 2 September, CEO Alibaba Group, Jack Ma menyampaikan undangan terbuka. “Pada Asian Games 2022 saya akan menanti anda Anda di Hangzhou, kota kelahiran saya,” kata dia.
Asian Games 2022 memang akan digelar di Hangzhou—kota berjarak 150 kilometer barat daya Sanghai. Di sinilah markas konglomerasi multinasional bidang teknologi Alibaba milik Jack Ma berdiri tegak.
Hangzhou tampaknya sudah sangat siap menggelar perhelatan besar Asian Games 2022. Kota ini telah berkembang menjadi sebuah kota pintar yang dikendalikan program kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dan Alibaba ada di balik perkembangan menakjubkan ini.
Alibaba telah membangun sistem komputasi lewat Aliyun atau Alibaba Cloud. Sembilan tahun berdiri perusahaan ini menjadi provider infrastructure as a service (IaaS) komputasi awan terbesar ketiga di dunia di belakang Amazon dan Microsoft-merujuk pada laporan lembaga riset Gartner. Di sini Alibaba mengembangkan Apsara, mesin pengelola data raksasa yang mereka lengkapi dengan program kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bernama ET Brain.Pemandangan Tianducheng di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Kamis (1/8). Tianducheng, dikembangkan oleh Zhejiang Guangsha Co. Ltd., memulai konstruksi pada tahun 2007 dan dikenal sebagai tiruan kota Paris lengkap dengan replika Menara Eiffel setinggi 108 meter dan perumahan bergaya Paris. REUTERS/Aly Song
Kemampuan mengoleksi, mengolah, dan menganalisis data digital ini menjadi modal bagi Alibaba membangun kota pintar yang dikendalikan lewat AI untuk menghubungkan pemerintah dan warganya.
Proyek tersebut bernama ET City Brain, yang diluncurkan Alibaba Cloud dua tahun lalu bekerja sama dengan pemerintah Kota Hangzhou dan pengembang perangkat keras Foxconn. "Sederhananya, jika AI dapat menjadi solusi untuk bisnis, mengapa tidak untuk meningkatkan layanan publik," kata Kepala Peneliti Alibaba Cloud, Wanli Min, kepada Tempo, April lalu.