TEMPO.CO, Bogor - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor akan memberi kesempatan warga mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, selama 10-14 September. Kegiatan ini dinamakan kegiatan wisata Istana untuk Rakyat alias Istura. Program Istana Bogor terbuka untuk umum ini sudah pernah diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Shahlan Rasyidi di Bogor, Jumat, 31/8, menyatakan hal itu ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Istana Bogor. Istura merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Jadi Bogor (HJB). Kegiatan ini sebelumnya dinamai Istana Open.
Istura memberi kesempatan bagi warga untuk mengunjungi Istana di Bogor, melihat isinya, dan mengenal sejarahnya. Di tahun-tahun sebelumnya, wisata gratis itu menarik banyak peminat. Rata-rata mencapai 5.000 kunjungan lebih setiap kali penyelenggaraan.
Tahun ini kegiatan Istura semula dijadwalkan 27 sampai 31 Agustus. Namun kemudian dijadwal ulang karena bersamaan dengan jadwal kegiatan kenegaraan Presiden Joko Widodo.
Pendaftaran mengikuti Istura dibuka Juli dan sudah mencapai 5.831 orang hingga hingga 30 Juli. "Pelaksanaan Istura terpaksa kita tunda. Tapi untuk jadwal sekarang, sudah ada konfirmasi terbaru dalam surat resmi yang disampaikan Kementerian Sekretaris Negara tanggal 20 Agustus," kata Shahlan.
Istura merupakan salah satu agenda wisata di Kota Bogor. Tahun 2017 pesertanya sampai 22 ribu, mayoritas wisatawan domestik.
Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor Susilowati mengatakan pemerintah Kota Bogor menargetkan kunjungan wisatawan tahun 2018 sampai 6,7 juta, bertambah dari lima juta dari tahun 2017. "Tahun 2019 kita diberi target kunjungan wistawan 7,3 juta," katanya.
Hingga bulan Agustus 75 persen target kunjungan wisatawan Kota Bogor sudah tercapai. Program kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor diharap ikut membantu tercapainya target yang sudah dicanangkan.
