TEMPO.CO, Cirebon - Seperti namanya, Masjid Merah di Panjunan, Kota Cirebon, memiliki gedung bangunan yang hampir semua sisinya berwarna merah. Dari luar, bangunan masjid itu bahkan tak seperti masjid pada umumnya.
Gedung masjid itu pendek. Dindingnya terbuat dari batu bata yang tidak disemen rata dan bentuknya mirip dengan arsitektur rumah-rumah adat Jawa.
Baca juga: Asyiknya Berburu Kuliner Pagi di Pasar Kanoman Cirebon
Konon, Masjid Merah merupakan hasil perpaduan budaya Arab, Tionghoa, dan Nusantara. Hal itu terbukti dari pernak-pernik yang melekat pada dinding masjid. Terdapat tempelan berupa piring-piring peninggalan orang Arab dan Cina.
“Masjid ini eksotis karena punya bentuk yang unik, yakni tak ada kubahnya,” tutur Diah, wisatawan lokal. Meski kerap ke masjid tersebut, kekaguman Diah terhadap Masjid Merah tak luntur.
Warga menjalankan ibadah di Masjid Merah Panjunan di Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat, 11 Desember 2016. Masjid ini dibangun oleh Pangeran Panjunan pada 1480. TEMPO/Prima Mulia
Pengamatan Tempo, masjid tersebut terbuka sepanjang hari dan menerima semua orang yang berkunjung, baik turis maupun penduduk lokal. Mereka datang untuk beribadah dan berfoto.
Beberapa warga yang ditemui di sekitar masjid mengatakan di Masjid Merah tidak digelar salat Jumat. Sebab, peruntukan masjid itu merujuk pada situs.
Masjid Merah konon didirikan pada 1480 oleh Syarif Abdurrahman atau Pangeran Panjunan. Dia merupakan keturunan Arab yang memimpin imigran dari Bagdad. Ia lantas menjadi murid Sunan Gunung Jati.
Dulu, pada masa kolonial Belanda, masjid ini digunakan para wali untuk mengadakan pertemuan tertutup. Karena itu, ada sebuah ruang khusus yang tak tampak dari depan masjid.
Masjid Merah berjarak 2,4 kilometer dari Stasiun Kejaksaan Kota Cirebon. Bila ditempuh menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya tak sampai 10 menit. Untuk menuju Masjid Merah, wisatawan bisa menunggang angkutan umum dari Stasiun Kejaksaan atau menyewa kendaraan pribadi.
Artikel Lain: Sebelum ke Cirebon, Tilik Dulu Aplikasi Cirebon Wistakon
FRANCISCA CHRISTY ROSANA