TEMPO.CO, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengalokasikan anggaran Rp 40 miliar untuk membangun area pameran dengan konsep menyerupai arena Pekan Raya Jakarta (PRJ).
"Konsepnya seperti PRJ, namun nanti lebih lengkap. Ada lokasi expo, panggung hiburan, lokasi pasar rakyat, dan lainnya," kata Bupati H. Supian Hadi di Sampit, Minggu, 4 Maret 2018.
Baca Juga:
Baca juga: Rumah Makan Bernuansa Tradisional di Sampit
Konsep PRJ yang kini namanya menjadi Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran dinilai bagus untuk ditiru sebagai ajang membantu promosi usaha dan program pembangunan. Kotawaringin Timur juga sudah memiliki agenda tetap serupa yaitu Sampit Expo.
Sejak Sabtu, 3 Maret 2018 berlangsung Sampit Expo 2018 selama sembilan hari di halaman Stadion 29 November Sampit. Kegiatan itu diikuti 407 peserta dari perusahaan besar, instansi pemerintah, dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Baca Juga:
Supian mengatakan ada peningkatan peserta sebesar 25 persen dibanding tahun lalu. Hal ini menggambarkan Sampit Expo membawa dampak secara ekonomis sehingga selalu disambut antusias banyak pihak. Karena itulah, kata dia, pemerintah daerah ingin menyediakan tempat khusus yang memadai agar pelaksanaannya lebih lancar dan nyaman.
Pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas tiga hektar di belakang Gedung Merah di Jalan Tjilik Riwut, berseberangan dengan Stadion 29 November Sampit. Lahan yang luas sangat memudahkan penataan agar lebih nyaman.
Pembangunan area expo itu akan menghabiskan dana sekitar Rp 40 miliar yang dialokasikan dengan sistem penganggaran tahun jamak hingga tahun 2020. Namun pembangunannya diharapkan sudah selesai sebelum 2020 sehingga bisa digunakan.
"Kami sangat berterima kasih kepada DPRD karena sudah menyetujui anggarannya. Selain untuk pameran, lokasi itu nanti bisa untuk kegiatan lain seperti konser, tabligh akbar, dan lainnya. Jadi nanti stadion khusus untuk kegiatan olahraga," kata Supian.
Di kawasan itu nanti juga dibangun aula yang disewakan untuk berbagai kegiatan seperti resepsi perkawinan. Juga akan dibangun rumah betang, rumah khas suku Dayak Kalimantan Tengah untuk destinasi wisata.
Kawasan pameran tersebut rencananya akan dikelola oleh sebuah unit pelaksana teknis. Supian berharap keberadaan sarana ini akan membawa dampak besar bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
ANTARA
Artikel Lain: Kebun Raya Terluas di Indonesia Ditargetkan Dibuka Tahun 2020