TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, museum adalah tempat yang berisi warisan budaya dan artefak sejarah. Namun, tak demikian dengan tiga museum di Eropa ini. Museum-museum berikut ini menampilkan benda-benda koleksi untuk kepentingan hiburan. Dan menariknya, bikin perut lapar. Inilah museum makanan yang menampilkan keunikan masing-masing negara.
- Museum Keju Alkmaar, Belanda
Keju di Belanda sudah muncul berabad-abad lalu, bahkan sejak Julius Caesar berjaya. Tepatnya pada tahun 100 Sebelum Masehi (SM). Saat itu, jumlah peternakan sapi penghasil susu di Negeri Kincir Angin ini memang jauh menyaingi jumlah kebun bunga tulip, yang menjadi ikon Belanda.
Baca juga: Inggil Resto, Jelajah Kuliner Sekaligus Museum
Karenanya, keju dan Belanda begitu lekat. Penduduk mengkonsumsi keju sehari-hari, hampir sama seperti orang Indonesia mengkonsumsi nasi.
Saking legendarisnya, dibangunlah sebuah museum keju di Belanda, tepatnya di Weigh House, Alkmaar, yakni Dutch Cheese Museum. Museum ini berdiri pada 1983. Tujuannya untuk mengedukasi turis tentang sejarah hingga proses pembuatan keju.
Di dalamnya terdapat ilustrasi, artefak, hingga peralatan pembuat keju. Ada juga lukisan dan foto yang menampilkan potret 24 perempuan yang berasal dari abad ke-16. Konon, perempuan ini berjasa dalam perdagangan keju dari Belanda ke seluruh penjuru dunia.
Museum ini ramah untuk siapa pun, termasuk buat anak-anak dan penyandang disabilitas karena memiliki fasilitas yang sangat lengkap.
- Museum Kentang, Kanada
Berkunjung ke museum tak pernah semenyenangkan pergi ke Canadian Potato Museum atau Museum Kentang yang berlokasi di Kota O'Leary, bagian barat Pulau Prince Edward, Kanada.
Pasalnya, di museum yang berdiri pada 1993 itu, pengunjung bisa mengudap beragam jenis kentang, yang merupakan komoditas utama para petani di kota tersebut. Menu-menu olahan kentang disediakan di dalam museum. Semisal sup, poutine, chili cheese fries, potato skin, dan grilled potato cheese.
Tak sampai di situ, beragam informasi mengenai proses penanaman kentang hingga panen dan pengolahan pun ditampilkan di sana. Sedangkan di sekitar bangunan museum, terdapat kebun kentang yang bisa dikunjungi langsung para turis.
Di sana terdapat kentang raksasa yang memiliki diameter 2 meter dan tinggi 4 meter. Kentang raksasa ini merupakan varietas Russet Burbank, yang masuk spesies S. tuberosum. Pengunjung bisa berfoto-foto dengan kentang paling besar di dunia tersebut.
Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09.30 hingga 17.30.
- Museum Currywurst, Jerman
Museum yang berlokasi di Berlin, Jerman, ini khusus didedikasikan untuk penggemar Currywurst Sosis, merek sosis ternama yang berbasis di negara tersebut. Museum Currywurst diresmikan pada 15 Agustus 2009.
Pendiri museum, Martin Löwer, mencetuskan ide membangun museum sosis setelah melakoni perjalanan ke Jamaika. Di sana, ia mengunjungi sebuah pameran ubi jalar. Sejak itu, ia mulai memikirkan makanan apa yang populer di Berlin dan bisa dijadikan maskot.
Löwer menganggap Currywurst adalah penganan paling tenar di Berlin. Maka itu, ia membangun museum sosis.
Di museum ini, terdapat beragam benda unik berbentuk sosis. Misalnya sofa. Ada pula pusat audio yang memainkan lagu-lagu bertema Currywurst, permainan virtual yang disebut Curry Up!, dan instalasi khusus yang memanjakan mata anak-anak.
Sejak pertama kali dibuka, museum ramai dikunjungi turis dari beragam negara. Setiap tahun, sekitar 350 ribu pengunjung menyambangi museum ini.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA