Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Reporter

image-gnews
Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, museum adalah tempat yang berisi warisan budaya dan artefak sejarah. Namun, tak demikian dengan tiga museum di Eropa ini. Museum-museum berikut ini menampilkan benda-benda koleksi untuk kepentingan hiburan. Dan menariknya, bikin perut lapar. Inilah museum makanan yang menampilkan keunikan masing-masing negara.

  1. Museum Keju Alkmaar, Belanda

Keju di Belanda sudah muncul berabad-abad lalu, bahkan sejak Julius Caesar berjaya. Tepatnya pada tahun 100 Sebelum Masehi (SM). Saat itu, jumlah peternakan sapi penghasil susu di Negeri Kincir Angin ini memang jauh menyaingi jumlah kebun bunga tulip, yang menjadi ikon Belanda.

Baca juga: Inggil Resto, Jelajah Kuliner Sekaligus Museum

Karenanya, keju dan Belanda begitu lekat. Penduduk mengkonsumsi keju sehari-hari, hampir sama seperti orang Indonesia mengkonsumsi nasi.

Saking legendarisnya, dibangunlah sebuah museum keju di Belanda, tepatnya di Weigh House, Alkmaar, yakni Dutch Cheese Museum. Museum ini berdiri pada 1983. Tujuannya untuk mengedukasi turis tentang sejarah hingga proses pembuatan keju.

Di dalamnya terdapat ilustrasi, artefak, hingga peralatan pembuat keju. Ada juga lukisan dan foto yang menampilkan potret 24 perempuan yang berasal dari abad ke-16. Konon, perempuan ini berjasa dalam perdagangan keju dari Belanda ke seluruh penjuru dunia.

Museum ini ramah untuk siapa pun, termasuk buat anak-anak dan penyandang disabilitas karena memiliki fasilitas yang sangat lengkap.

  1. Museum Kentang, Kanada

Berkunjung ke museum tak pernah semenyenangkan pergi ke Canadian Potato Museum atau Museum Kentang yang berlokasi di Kota O'Leary, bagian barat Pulau Prince Edward, Kanada.

Pasalnya, di museum yang berdiri pada 1993 itu, pengunjung bisa mengudap beragam jenis kentang, yang merupakan komoditas utama para petani di kota tersebut. Menu-menu olahan kentang disediakan di dalam museum. Semisal sup, poutine, chili cheese fries, potato skin, dan grilled potato cheese.

Tak sampai di situ, beragam informasi mengenai proses penanaman kentang hingga panen dan pengolahan pun ditampilkan di sana. Sedangkan di sekitar bangunan museum, terdapat kebun kentang yang bisa dikunjungi langsung para turis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sana terdapat kentang raksasa yang memiliki diameter 2 meter dan tinggi 4 meter. Kentang raksasa ini merupakan varietas Russet Burbank, yang masuk spesies S. tuberosum. Pengunjung bisa berfoto-foto dengan kentang paling besar di dunia tersebut.

Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09.30 hingga 17.30.

  1. Museum Currywurst, Jerman

Museum yang berlokasi di Berlin, Jerman, ini khusus didedikasikan untuk penggemar Currywurst Sosis, merek sosis ternama yang berbasis di negara tersebut. Museum Currywurst diresmikan pada 15 Agustus 2009.

Pendiri museum, Martin Löwer, mencetuskan ide membangun museum sosis setelah melakoni perjalanan ke Jamaika. Di sana, ia mengunjungi sebuah pameran ubi jalar. Sejak itu, ia mulai memikirkan makanan apa yang populer di Berlin dan bisa dijadikan maskot.

Löwer menganggap Currywurst adalah penganan paling tenar di Berlin. Maka itu, ia membangun museum sosis.

Di museum ini, terdapat beragam benda unik berbentuk sosis. Misalnya sofa. Ada pula pusat audio yang memainkan lagu-lagu bertema Currywurst, permainan virtual yang disebut Curry Up!, dan instalasi khusus yang memanjakan mata anak-anak.

Sejak pertama kali dibuka, museum ramai dikunjungi turis dari beragam negara. Setiap tahun, sekitar 350 ribu pengunjung menyambangi museum ini.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa


Wali Kota Tri Rismaharini Resmikan Museum Dokter Soetomo

29 November 2017

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Museum dr. Soetomo di Gedung Nasional Indonesia, Jalan Bubutan 71-73 Surabaya, Rabu, 29 November 2017. Museum ini diharapkan dapat memberi informasi tentang pendiri organisasi Budi Utomo itu dan memperkuat national building agar tidak mudah dipecah belah isu agama dan ras. TEMPO/Endri Kurniawati
Wali Kota Tri Rismaharini Resmikan Museum Dokter Soetomo

Informasi dari museum ini, kata Tri Rismaharini, diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai gagasan dan konsep satu bangsa dan satu Tanah Air.