TEMPO.CO, Solo - Keraton Kasunanan serta Pura Mangkunegaran merupakan tempat wisata yang mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Solo. Selain itu, keragaman kuliner tradisional juga akan memanjakan lidah para pelancong. Untuk mengisi libur tahun baru, Kota Solo bisa jadi pilihan.
Kota kelahiran Presiden Joko Widodo itu tidak sekadar mengandalkan tempat wisata semata untuk mendongkrak jumlah wisatawan. Mereka juga terus berkreasi untuk menghadirkan pengalaman-pengalaman baru bagi wisatawan saat berkunjung ke Solo.
Salah satunya adalah pengalaman mengendarai alat transportasi unik yang mungkin jarang dijumpai di kota lain. Wisatawan bisa menikmati suasana kota sekaligus menjelajahinya dengan alat transportasi yang tidak biasa.
Bus tingkat wisata di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. TEMPO/Subekti
Salah satunya adalah bus tingkat Werkudara. Bus setinggi 4,5 meter itu sudah mulai beroperasi sejak 2011 silam. Dalam satu tripnya, bus itu mampu membawa 48 penumpang sekaligus di kursi yang berada di dua lantai.
"Liburan ini peminatnya cukup banyak," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Hari Prihatno, Sabtu 30 Desember 2017. Para wisatawan, terutama yang datang secara berombongan, bisa menyewa bus ini dengan harga yang cukup terjangkau.
Bus ini disewakan dengan tarif Rp 800 ribu untuk pemakaian tiga jam. Penyewa bisa memilih tempat-tempat yang akan dikunjungi selama memungkinkan untuk dilalui bus tersebut. Beberapa lokasi favorit adalah kawasan Keraton Kasunanan, Mangkunegaran hingga Kampung Batik Kauman.
Sedangkan alat trasportasi lain yang layak dicoba adalah Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta uap kuno dengan bahan bakar kayu itu akan mengantar para pelancong menyusuri rel yang melintas sejajar dengan Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol di kota itu. Sepur Kluthuk memiliki rute dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Sangkrah, dengan jarak sekitar lima kilometer.
Kepulan uap serta suara klakson yang melengking seolah membawa para penumpangnya ke masa lalu. Apalagi, gerbong yang ditumpangi sangat klasik dan masih terbuat dari kayu. Dari dalam gerbong, penumpang bisa menikmati gedung-gedung di jalan utama kota itu, baik gedung modern maupun bangunan-bangunan kuno yang masih banyak tersisa.Sepur Kluthuk Jaladara. Foto: facebook.com
Hanya saja, sewa kereta uap itu cukup berat di kantong. "Satu trip seharga Rp 3,5 juta," kata Hari. Harga bisa lebih mahal jika pengguna memesan paket-paket khusus, misalnya hiburan serta aneka makanan di dalam kereta. Sebagai catatan, kereta uap itu mampu membawa 70 penumpang.
Selanjutnya, masih ada pula Railbus Betara Kresna yang lebih modern. Railbus ini akan membawa penumpang dari Solo menuju Wonogiri dengan jarak sekitar 34 kilometer.
Seperti halnya Sepur Kluthuk Jaladara, Betara Kresna juga melintas di rel yang berada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, kemudian melaju menuju Wonogiri dengan jalur yang melintasi pedesaan.
Sebenarnya, Raibus Betara Kresna bukan ditujukan untuk wisatawan, melainkan sebagai alat trasportasi umum perintis. Karena itu, harga tiketnya sangat murah, Rp 4 ribu untuk tiap penumpang. Pada saat hari libur, termasuk libur tahun baru seperti sekarang, kereta api ini lebih banyak digunakan oleh para pelancong ketimbang para pekerja.