TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak sepuluh biro perjalanan dari Islamabad, Lahore, dan Karachi menjalin kerja sama bisnis dengan 22 koleganya di Pulau Bali. Kerja sama serupa juga dilakukan Thai Airways Pakistan. Diancar-ancarkan, mulai November hingga Desember nanti, turis dari Pakistan sudah diberangkatkan operator wisata tersebut ke Pulau Dewata.
Pada Senin lalu, berlangsung pertemuan bisnis antara rombongan dari Pakistan dan koleganya dari Bali di Seminyak. Duta Besar RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri, dalam pertemuan bisnis tersebut menyampaikan kedekatan hubungan Indonesia-Pakistan karena faktor sejarah dan kemiripan budaya. “Sehingga berpotensi bagi penguatan kontak antarindividu, pariwisata, dan perdagangan,” bunyi rilis Kedutaan Besar RI di Pakistan.
Promosi wisata dan perdagangan memang gencar dilakukan KBRI Islamabad. Pada 2016 melalui program Wonderful Indonesia di TV Pakistan, ditampilkan wisata di Bali, Lombok, Yogyakarta, dan Jakarta.
Enam episode program Wonderful Indonesia tersebut telah ditayangkan dua kali di TV Pakistan yang menjangkau semua provinsi. Dan, melalui YouTube, program itu telah menarik lebih dari 60 ribu orang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia Bali Ketut Ardhana menyampaikan kesiapan pihaknya dalam mengembangkan kerja sama tersebut. Ia menyebut Kabupaten Badung, misalnya, memiliki 155 hotel berbintang dengan 98 ribu kamar.
Irfan Khan, yang mewakili tur operator Pakistan, menuturkan meningkatnya popularitas Indonesia di Pakistan perlu ditindaklanjuti, termasuk dengan pertemuan bisnis ini. "Indonesia cukup populer di kalangan pasangan yang berbulan madu dan wisatawan korporat," ujarnya.
Menurut Irfan, pertemuan bisnis ini dapat lebih mendekatkan dan mengenalkan Indonesia kepada agen perjalanan. Selama di Bali, rombongan operator wisata Pakistan itu akan melihat obyek-obyek wisata yang ada.