Pemandangan perbukitan yang dilihat dari dalam gerbong kereta wisata antara Stasiun Ambarawa-Stasiun Tuntang, Semarang, Jateng, 28 Desember 2014. Selama musim liburan, PT KAI menjalankan kereta wisata dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Tuntang melewati tepian Rawapening. TEMPO/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pengembangan pariwisata berbasis aset perkeretaapian yang tersebar di 35 kabupaten/kota. "Kami mendukung sekaligus mendorong PT Kereta Api Indonesia membangun bisnis pariwisata berbasis aset perkeretaapian yang dimiliki saat ini," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa, 4/4.
Orang nomor satu di Provinsi Jateng itu menyarankan PT KAI agar bisa lebih meningkatkan daya tarik objek wisata yang telah dikelolanya. Menurut Ganjar, peningkatan daya tarik objek wisata itu bisa dengan menambah hiburan musik sederhana dan menyajikan berbagai jenis kuliner.
"Adakan rutin musik keroncong di selasar stasiun setiap hari apa atau paket jalan-jalan naik kereta api melewati tempat-tempat yang menarik," kata dia.
Untuk mendukunga perkembangan pariwisata, Pemerintah provinsi juga berencana mereaktivasi seluruh jalur rel kereta api yang selama ini tidak digunakan. Salah satu yang telah diupayakan adalah pengaktifan rel rute Kedung Jati-Tuntang yang ditujukan untuk jalur kereta wisata.
"Selain untuk menambah jalur transportasi darat juga menunjang perkembangan wisata," katanya.
