Menyambut Nyepi,Pawai Ogoh-ogoh akan Semarakan Malioboro  

Reporter

Kamis, 23 Maret 2017 17:03 WIB

Sejumlah anak- mengarak ogoh-ogoh atau boneka raksasa untuk perayaan Hari Raya Nyepi saat parade di Taman Kota Lumintang, Denpasar, Bali, 18 Maret 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 20 ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk dan ukuran akan diarak dalam pawai budaya di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu, 25/03 untuk memperingati Hari Raya Nyepi. "Ogoh-ogoh yang nantinya diarak berasal dari berbagai kelompok atau lembaga," kata Koordinator Pawai Budaya Ogoh-ogoh Yogyakarta Nyoman Santiawan di Yogyakarta, Kamis.

Baca: Area Pedesterian Malioboro Diresmikan, Kebersihan ...

Selain dari Kota Yogyakarta, ada banyak ogoh-ogoh dari Kabupaten Sleman yang juga akan mengikuti pawai

Pawai juga akan menampilkan penampilan budaya berbagai daerah yang dipersembahkan oleh Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) dari berbagai daerah, seperti Lampung, DKI Jakarta dan Jawa Barat.Pawai Yogjakarta Fashion Week 2015 (Tempo/Pius Erlangga)

Pawai yang diperkirakan diikuti sekitar 1.500 peserta tersebut akan diawali dari Gedung DPRD DIY menyusuri Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Seluruh peserta lalu akan berkumpul di Alun-Alun Utara Yogyakarta.

Selain diarak, ada beberapa ogoh-ogoh yang kemudian akan dibakar di tiga pura besar yang ada di DIY, yaitu Pura Jagatnata, Pura Padwa Buwana dan Widya Darma.

Budaya mengarak ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi bermula pada 1982 di Bali yang ditujukan untuk keperluan atraksi wisata. Budaya tersebut semakin berkembang pesat hingga sekarang hingga menyeberang pulau.

Ogoh-ogoh, kata Nyoman Santiawan, selalu dibuat dalam bentuk makhluk menyeramkan dengan ukuran besar. Warna yang digunakan untuk membuat ogoh-ogoh juga sudah diatur, yaitu putih, hitam, merah, kuning dan pancawarna.

"Sosok menyeramkan itu mencerminkan berbagai sifat buruk manusia. Oleh karena itu, setelah diarak, ogoh-ogoh pun dibakar sehingga tidak ada lagi keburukan di sekitar manusia," kata Santiawan.

Selama pawai berlangsung, Jalan Malioboro akan ditutup atau dilakukan sistem buka tutup jalan di sejumlah jalan sirip di sekitar Malioboro seperti di Jalan KH Ahmad Dahlan.

"Proses untuk mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Malioboro sudah akan dimulai pada pukul 14.00 WIB. Kami harapkan, pawai budaya sudah berakhir sekitar pukul 17.30 WIB," katanya.

Nyoman berharap, pawai budaya tersebut semakin meningkatkan rasa toleransi masyarakat di tengah kebhinnekaan.

ANTARA

Video Terkait:

Kirab Ogoh-ogoh Sedot Antusiasme Warga Yogyakarta
Umat Hindu Lakukan Ritual Melasti di Jolotundo

Berita terkait

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

14 Desember 2023

Jelang Libur Nataru, Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibanjiri Wisatawan

Kunjungan wisata di wahana keluarga Taman Pintar Yogyakarta tercatat mengalami peningkatan menjelang libur Nataru

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

30 November 2023

Libur Akhir Tahun, Produsen Bakpia di Yogyakarta Beroperasi 24 Jam dan Siapkan Bioskop Mini

Produsen bakpia juga telah eksis di empat kabupaten lain Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung keunikannya sendiri.

Baca Selengkapnya

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

3 November 2023

Tebing Breksi Jogja, Jam Buka, Harga Tiket Masuk dan Rutenya

Nikmati keindahan seni relief sampai matahari terbenam di Tebing Breksi Jogja, simak jam buka, harga tiket masuk, serta rute perjalanan.

Baca Selengkapnya

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

31 Oktober 2023

Jadi Kuliner Khas Murah Meriah, Yogyakarta Branding Angkringan dengan Jargon Echo

Branding dilakukan untuk meningkatkan kualitas angkringan, dilakukan dengan beberapa indikator.

Baca Selengkapnya

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

2 Oktober 2023

8 Rekomendasi Wisata Pantai Gunung Kidul yang Bagus

Di antara berbagai Pantai Gunung Kidul, ada beberapa lokasi yang masih belum banyak diketahui oleh wisatawan. Berikut rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

20 Agustus 2023

Tak Punya Destinasi Alam, Kota Yogyakarta Gelar Banyak Event Kreatif untuk Menarik Wisatawan

Sepanjang 2023, Kota Yogyakarta memilki 60 kegiatan wisata budaya yang tercatat dalam Calendar of Event.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

8 Agustus 2023

Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran di Destinasi Alternatif yang Kurang Populer

Di lokasi destinasi alternatif, Keroncong Plesiran berhasil memikat tidak hanya para penggemar musik keroncong, tetapi juga masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

26 Juni 2023

Kotabaru Heritage Festival di Yogyakarta, Bisa Lihat Banyak Pentas Hingga Nonton Film Sambil Naik Becak

Kotabaru Heritage Festival menjadi bagian membranding Kotabaru sebagai kawasan wisata baru di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

16 Juni 2023

Wisatawan Malioboro Diminta Foto dan Laporkan Pengamen yang Intimidatif

Beberapa waktu terakhir sempat muncul adanya keluhan pengamen di Malioboro yang operasinya masif, bahkan diduga mabuk.

Baca Selengkapnya

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

15 Juni 2023

Status Pandemi Segera Jadi Endemi, Sultan HB X Ingatkan Konsekuensinya

Rencana pencabutan status pandemi itu menyusul pernyataan Jokowi pada Rabu, 14 Juni 2023 yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia sudah masuk endemi.

Baca Selengkapnya