Berburu Kuliner Makassar, dari Coto hingga Kapurung

Reporter

Jumat, 23 Desember 2016 06:13 WIB

Aneka Coto Makassar. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Tentu saja di Kota Makassar cukup mudah menemukan rumah makan dengan menu utama coto Makassar. Masakan yang konon sudah ada sejak tahun 1940-an ini memang seperti wajib dicoba, utamanya bagi para pelancong. Di antara tebaran rumah makan itu, salah satu yang kondang adalah RM Coto Ranggong yang berdiri sejak tahun 1960-an.

Di rumah makan milik Pieter Tansil, 80 tahun, ini, coto Makassar masih dimasak menggunakan tungku tanah liat (kendi). Menurut Anthon, 46 tahun, putra Pieter, itulah yang menyebabkan masakan mereka menjadi lezat. "Itu berpengaruh pada rasa,” katanya, pertengahan Desember lalu.

Anthon pun membeberkan resep pembuatan coto Makassar-nya. Kata dia, bahan-bahan yang dipakai adalah daging sapi, usus, hati, paruh, pipi, jantung, dan lidah. Sedangkan bumbunya serai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, jintan, garam halus, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. "Dagingnya asli lokal langsung dari pemotongan.”

Meskipun rumah makan ini menyediakan beberapa menu lain (nasi campur dan gado-gado), coto Makassar tetap menjadi primadona. "Pelanggan di sini dari warga biasa hingga pejabat. Pak SBY juga pernah datang dulu saat menjabat presiden periode pertama," ujar Anthon.

Baca juga:
Ke Solo, Tak Lengkap kalau Tak Menikmati Sate Kere
Menikmati Lembutnya Austin Spare Ribs untuk Natal
Jalur Rempah Kuliner Indonesia

Rumah Makan Coto Ranggong terletak di Jalan Ranggong, sekitar 200 meter dari Pantai Losari, dan buka mulai pukul 08.00. Pelanggan dapat menebus satu porsi coto dengan harga Rp 25 ribu. Awalnya, ada tiga warung coto di lokasi ini. Namun yang masih bertahan hingga kini hanya Coto Ranggong.

Wendy, 26 tahun, salah seorang pengunjung, mengaku sangat suka makan coto di sini. Menurut dia, selain rasanya yang menggugah selera, tempatnya juga asyik. "Serasa berada di zaman dulu karena bangunannya masih bangunan lama," tuturnya.

Pemuda asal Kabupaten Gowa ini mengatakan, meski jauh dari tempat tinggalnya, ia sering datang ke Coto Ranggong. "Karena cotonya beda dari yang lain. Rasanya benar-benar alami dan rempah-rempahnya begitu terasa di lidah," ucapnya.

Tempat lain untuk menikmati coto Makassar adalah RM Coto Daeng, yang terletak di Jalan Pengayoman, tepatnya di belakang Mal Panakkukang Makassar. Di sini daging dan rempah-rempah bumbu coto dimasak menggunakan kuali besar dari aluminium. Pemanasnya menggunakan kompor gas. "Kami tidak memasak pakai kendi dan kayu bakar," ujar Sartina, 23 tahun, salah satu karyawati di sana.

Meski demikian, dia melanjutkan, bumbu atau rempah-rempah yang digunakan hampir sama dengan semua penjual coto. "Rasanya tidak jauh beda dengan yang dimasak pakai kendi. Cuma memang kuahnya jauh beda," kata Sartina. RM Coto Daeng juga banyak digemari pencinta kuliner, khususnya coto. Tempatnya selalu terlihat ramai. "Paling banyak pengunjung itu kalau hari libur."

Selain coto, pelancong bisa mengunjungi beberapa kuliner di Makassar, seperti kapurung, makanan khas Palopo. Makanan ini terbuat dari sagu dan banyak digemari masyarakat. Untuk mendapatkannya juga mudah, antara lain di Jalan Mappanyukki, tak jauh dari Stadion Mattoangin.

Namun, jika ingin mencicipi seafood, pengunjung bisa mendatangi RM Paotere yang ada di dekat Pelabuhan Paotere. Rumah makan itu berada disudut pusat kota, tepatnya Jalan Sabutung di pinggir Jalan Tol Reformasi.

DIDIT HARYADI


Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

17 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

19 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

20 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

23 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

25 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

33 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

35 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya