Menteri Pariwisata Bermimpi Bangka Belitung seperti Maldives
Editor
Saroh mutaya
Rabu, 14 Oktober 2015 15:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin pariwisata Belitung bisa berkembang seperti Maladewa, yang menjadi destinasi wisata terkenal karena keindahan pantai, laguna biru, dan pemandangan bawah lautnya.
"Mimpi saya untuk Belitung: ingin Belitung seperti Maladewa. Maladewa yang pariwisatanya besar mirip Belitung. Belitung menjadi Maladewa-nya Indonesia," katanya saat Ekspedisi Kapsul Waktu di Belitung, Rabu, 14 Oktober 2015.
Ia berujar, Maladewa, yang berpenduduk 300 ribu orang, setiap tahun dikunjungi satu juta wisatawan dan memperoleh pendapatan sampai Rp 30 triliun.
Sedangkan Belitung, yang berpenduduk 200 ribu orang, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-nya sebesar Rp 1 triliun dan hanya Rp 1 miliar yang berasal dari pendapatan asli daerah.
Pemasukan Maladewa dari kegiatan pariwisata, menurut Arief, 300 kali dari pendapatan asli daerah Belitung.
Menurut dia, ke depan, Belitung harus berusaha menarik satu juta wisatawan dengan estimasi setiap wisatawan menghabiskan US$ 2.000, sehingga punya potensi pendapatan US$ 2 miliar.
"Dengan begitu, pendapatan per kapita masyarakat Belitung bisa US$ 10 ribu. Saya doakan pendapatan per kapita dua kali lipat dari rakyat Indonesia," tutur Arief.
Dia berharap, dalam waktu empat tahun ke depan, Belitung dapat menarik setidaknya 100 ribu wisatawan.
"Atau kita bayangkan dulu, 100 ribu orang ke Belitung dengan pengeluaran minimal US$ 1.000 itu sudah US$ 100 juta. Tidak perlu menunggu 2085, cukup 2019. Semoga hal itu bisa tercapai," kata Menteri Pariwisata.
Dia meminta masyarakat Belitung bekerja keras dan aktif terlibat dalam mengembangkan pariwisata untuk mencapai target itu dan melestarikan lingkungan yang menjadi pesona wisata daerah.
"Lestarikan semuanya, jangan dirusak. Pariwisata punya slogan: semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan," ucapnya.
Pemerintah pusat berjanji mengatasi hambatan pengembangan pariwisata, seperti keterbatasan infrastruktur.
ANTARA