Jalan Pos Daendels dan Cikal-Bakal Trans-Jawa

Reporter

Editor

Nurdin Kalim

Senin, 25 Mei 2015 17:23 WIB

Jalan Cadas Pangeran di tahun 1910. Museum Volkenkunde/Geheugenvannederland.nl

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya dalam setahun, 1808-1809, jalan desa sepanjang 1.000 kilometer dari Anyer, Jawa Barat, ke Panarukan, Jawa Timur, yang tadinya terputus-putus, tersambung. Tak mungkin pekerjaan itu terlaksana tanpa tangan besi Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Lidah orang Indonesia dulu memelesetkan pangkat perwira tingginya, maarschalk (marsekal), sebagai “mas galak”. Itu panggilan bagi Marsekal Herman Willem Daendels. Wataknya keras. Ia tak hormat kepada raja-raja Yogyakarta dan Surakarta, apalagi bupati-bupati dan residen-residen. Terpengaruh gelora Revolusi Prancis, ia ingin memberangus feodalisme masyarakat tradisional kita. Pada 5 Mei 1808, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36 itu mengeluarkan instruksi berisi sepuluh pasal mengenai pembangunan Jalan Raya Pos (De Grote Postweg).

Potongan pertama menghubungkan Buitenzorg (Bogor)--lokasi istananya--ke Cirebon. Ternyata pembangunan jalan tidak semulus hitungannya. Pembangunan ruas Megamendung hingga Puncak, Sungai Cikandil, dan Cadas Pangeran memakan banyak korban kuli yang tewas diterkam hewan buas, kelelahan, atau kena penyakit malaria. Kas pun telah terkuras habis.

Tapi itu tak membuat niatnya surut. Jalan modern trans-Jawa dianggapnya penting. Ia tak peduli korban berjatuhan. Ia bahkan lalu mengumpulkan 38 bupati se-Jawa dan memerintahkan mereka melanjutkan proyek pembangunan jalan dari Cirebon ke Semarang, terus ke Surabaya, dan berakhir di timur Jawa: Panarukan. Pengerjaannya dibebankan kepada warga daerah masing-masing melalui kerja wajib.

Jalan penuh cerita penderitaan itu kini bermetamorfosis menjadi jalan industri--urat nadi ekonomi Jawa. Ia masih menjadi sebuah jalan trans-Jawa satu-satunya. Memperingati potongan pertama penuh darah yang dikerjakan Mei 1808 itu, Tempo menyusuri ruas-ruas Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan. Tempo mengunjungi kawasan wisata dan tempat kuliner serta menggali kisah-kisah menarik di sepanjang Jalan Daendels.

TIM TEMPO

Berita terkait

Catatan Sejarah Paris van Java Menjadi Julukan Kota Bandung

26 September 2022

Catatan Sejarah Paris van Java Menjadi Julukan Kota Bandung

Julukan Paris van Java untuk Kota Bandung mulai mencuat ketika acara Kongres Internasional Arsitektur Modern di Swiss pada Juni 1928.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 212 Tahun Lalu, Kota Bandung Diresmikan Daendels

25 September 2022

Hari Ini 212 Tahun Lalu, Kota Bandung Diresmikan Daendels

Herman Williem Daendels meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang memindahkan ibu kota kabupaten melalui surat tanggal 25 Mei 1810.

Baca Selengkapnya

Kelenteng-kelenteng di Jalan Raya Pos Daendels

12 Februari 2018

Kelenteng-kelenteng di Jalan Raya Pos Daendels

Pada Cap Go Meh, arak-arakan joli yang diikuti liong dari kelenteng-kelenteng itu ada yang melewati jalan Daendels.

Baca Selengkapnya

Senja yang Sempurna di Jalur Daendels

28 Mei 2015

Senja yang Sempurna di Jalur Daendels

Nyaris tak ada jejak kejayaan pelabuhan di ujung Jalan Raya Pos Daendels ini.

Baca Selengkapnya

Kisah Seniman Pembuat Lukisan Bak Truk di Jalur Pantura

27 Mei 2015

Kisah Seniman Pembuat Lukisan Bak Truk di Jalur Pantura

Tren lukisan di bak truk bergeser ke model stiker. Tetap khas dengan gambar nakal dan kalimat jail.

Baca Selengkapnya

Kisah Mayat di Alas Roban

27 Mei 2015

Kisah Mayat di Alas Roban

Jalan Daendels membelah Alas Roban yang terkenal angker dan rawan kejahatan. Jadi tempat pembuangan mayat.

Baca Selengkapnya

Prostitusi Pantura di Jalan Raya Pos

27 Mei 2015

Prostitusi Pantura di Jalan Raya Pos

Prostitusi di jalur Pantura tumbuh sejak zaman Belanda. Titik lokalisasi mengikuti tempat istirahat para sopir truk.

Baca Selengkapnya

Jembatan Ini Dulu Bertiang Pancang Manusia

27 Mei 2015

Jembatan Ini Dulu Bertiang Pancang Manusia

Jadi alat untuk menghukum penduduk karena jembatan tak kunjung selesai

Baca Selengkapnya

Misteri Makam Diduga Korban Kerja Paksa Jalan Daendels

27 Mei 2015

Misteri Makam Diduga Korban Kerja Paksa Jalan Daendels

Korban kerja paksa pembangunan Jalan Raya Pos diperkirakan juga dikubur langsung di sekitar Cadas Pangeran.

Baca Selengkapnya

Daendels Tak Begitu Dikenal di Kota Kelahirannya

27 Mei 2015

Daendels Tak Begitu Dikenal di Kota Kelahirannya

Di kota kelahirannya sendiri, Hattem, jejak jenderal bertangan besi ini hanya terdapat di Museum Voerman, museum sejarah Kota Hattem.

Baca Selengkapnya