Prohibition, Bar Gaya Al Capone yang Penuh Rahasia  

Reporter

Rabu, 1 April 2015 10:33 WIB

Suasana meja bar yang dipenuhi oleh pengunjung di The Prohibition Chophouse & Speakeasy Bar, lantai 2 Plaza Senayan Arcadia, Jakarta, 29 Maret 2015. Tata ruang cafe tersebut sangat klasik, seperti saat pelarangan alkohol di Amerika pada tahun 1920an. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - The Prohibition kini hadir di Jakarta. Bar yang baru dibuka sebulan ini terletak di Arcadia, Senayan, Jakarta Selatan.

The Prohibition diadopsi dari masa ketika Amerika Serikat melarang penjualan, produksi, dan impor minuman beralkohol—dari 1920 sampai 1933—yang dikenal dengan sebutan yang sama. Larangan yang termaktub dalam Amendemen Konstitusi ke-18 itu merupakan desakan dari aktivis Protestan.

Pada masa itulah muncul Al Capone, bos mafia legendaris yang satu di antara sederet aktivitas ilegalnya adalah mengedarkan alkohol. "Kami mengadopsi bar rahasia ala Al Capone," ujar Mars, karyawan pemasaran The Prohibition.

Konsep mereka memang kuat. Kesan kucing-kucingan terasa kental di sana. Daftar minuman keras mereka sajikan dalam buku yang menyerupai piringan hitam, sementara menu pilihan anggur mereka samarkan dalam kartu pos.

Jika Anda mampir di area muka The Prohibition yang berbentuk restoran, yang disebut Chop House—bagian ini terbuka dan tidak butuh pintu rahasia—para pelayan bisa menyembunyikan deretan minuman beralkohol di lemari pajangan mereka dalam hitungan menit.

Tunggu saja saat ada pelayan—lengkap dengan topi pet mirip loper koran dan suspender—berpekik, "Police!". Sistem hidrolik di lemari pajangan mereka langsung bekerja, berputar, dan menutupi minuman keras yang tersedia dengan dinding polos bertulisan “Prohibition”. “Semuanya serba disembunyikan,” kata Mars.

Mereka juga mengikuti cara pencinta alkohol zaman Al Capone menyembunyikan minuman kesayangan mereka. Gin, misalnya, dituangkan dalam bathtub, sedangkan rum dalam tong kayu. Prohibition menyajikan miniaturnya lewat Bathtub Gin dan Rhum Runner, yang bisa dinikmati berempat dengan harga Rp 340 ribu.

Prohibition, tentu saja, juga punya menu untuk perorangan. Mereka menyajikan cocktail ala 1920-an, seperti Whiskey Sour—wiski dengan sirup maple serta buah rapsberi—ataupun Old Fashioned, wiski dengan irisan kulit jeruk dan campuran alkohol yang ditaruh dalam es batu.

Untuk mengisi perut, mereka menyediakan pilihan main course dengan menu steak sebagai andalan. Ada juga pilihan makanan ringan, dari Stuffed Mussels, yakni kerang hijau bakar dengan lelehan keju parmesan; hingga Lobster Roll, roti dengan salad lobster. “Tapi untuk makan berat hanya bisa di restoran, tidak bisa di bawa ke Speak Easy,” tutur Mars.

Untuk menjadi bagian dari "keluarga Al Capone", harus ada setoran Rp 50 juta per tahun. Selain akses ke Speak Easy yang tersembunyi, biaya itu termasuk loker dan sederet minuman yang tentu saja beralkohol. Sampai akhir pekan lalu, kata Mars, ada tiga member yang terdaftar di bar eksklusif itu. Tanpa menjadi member, akses untuk Anda sebatas restoran.

SUBKHAN

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

8 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya