Sensasi Sayur Tutut Pedas Made in Iwan dari Subang  

Reporter

Senin, 23 Maret 2015 03:58 WIB

Sayur tutut pedas buatan Iwan, warga Kalijati Subang, Jawa Barat, laku keras diburu para penikmatnya. Dalam sehari, sayur tutut pedasnya laku sekitar tiga kuintal. Tempo/Nanang Sutisna

TEMPO.CO , Subang -- Gerimis baru saja turun dari langit ketika puluhan orang menggembrong gerobak penjual sayur tutut pedas yang diparkir di depan alun-alun Kalijati, Subang, Jawa Barat, Sabtu petang, 21 Maret 2015.

Sinta, salah seorang penggemar sayur tutut pedas mengaku sudah berlangganan sejak gerobak sayur tutut milik Iwan itu nancep di pinggir jalan raya Kalijati-Subang sejak tiga bulan lalu.

"Sayur tutut enak 'dikecrot' saat cuaca gerimis atau hujan, kelezatannya terasa banget," ujar Sinta. Ia dan keluarganya bisa menghabiskan empat hingga enam bungkus kemasan plastik berisi sayur tutut sekali santap berjamaah bersama empat bersudara.

Sensasi rasa daging tutut yang agak kenyal tapi lezat itu, ujar penikmat sayur tutut lainnya, Iqbal, semakin gokil jika disantap dengan rasa super pedas. "Woow, bibir serasa jontor," ujarnya sambil terkekeh. "Rasa kuahnya rame-rame, pokoknya edun banget."

Si empunya gerobak sayur tutut pedas, Iwan mengatakan, sayur tutut yang diolahnya sendiri bersama isterinya itu, berbahan dasar bumbu layaknya sayur gulai tanpa santan.

"Hampir semua bumbu rempah-rempah dicampur adukan," kata Iwan, bumbu dapur yang menjadi bahan pokok selera rasa sayur tutut tersebut yakni gula merah, sereh, kunyit, garam, laos, jahe dan cabai rawit.

"Lalu, saya tambahkan terasi khas Cirebon," ia membuka salah satu rahasia bumbu dapurnya. Ada pun tututnya, dia order dari pusat budidaya tutut di waduk Cirata Purwakarta.

Buat yang doyan sayur tutut super pedas, Iwan menyiapkan sambal tambahan khusus. "Nambah sambelnya gratis dan silakan ambil semau gue aja," ujarnya.

Iwan, membanderolnya, untuk setiap bungkus plastik Rp 5.000. Awalnya, ia tak menyangka sayur tutut buatannya mampu menyedot banyak penggemar. Nyatanya, penggilannya luar biasa banyak.

"Penggemarnya mulai dari yang jalan kaki hingga bermobil," ujar Iwan dengan nada bangga. Alamat konsumennya juga bukan melulu dari Kalijati dan Subang, tetapi ada pula pencong asal Bandung, Jakarta dan Banten.

Mau tahu berapa banyak sayur tutut produksi Iwan, yang laku dijual setiap harinya:"Rata-rata tiga kuintal," Iwan mengimbuhkan.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

7 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

29 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya