TEMPO.CO, Jakarta - Sepotong Scotch Eggs tersaji di meja kami siang itu. Ini adalah salah satu menu andalan restoran Benedict, yang baru saja buka dua bulan lalu di lantai dasar Grand Indonesia, Jakarta. Sesuai dengan namanya, kudapan ini berupa sajian telur ceplok setengah matang yang disajikan bersama muffin Inggris, daging sapi asap, dan saus Belanda. Benedict memang mengunggulkan variasi menu yang crunchy dikunyah saat sarapan, terutama terbuat dari telur.
Selain Scotch Eggs, ada beberapa menu telur yang sengaja dibuat untuk menggugah lima jejak pada indra pengecap. Sebut saja Eggs Benedict Florentine, telur ceplok yang disajikan meleleh di atas roti challah yang sangat lembut dan garing. Di antara roti diselipkan daging salmon yang digoreng tak terlalu matang. Dua selip roti ini disiram saus Belanda dan diberi sedikit tobiko, sehingga asin, gurih, pedas, asam, dan manis didapat dari sajian ini.
Dua sajian pemancing lidah ini dibuat berdasarkan perencanaan dan pemikiran panjang dari juru masaknya. Sebab, brunch di Benedict bukan masakan massal yang dapat dibuat dalam waktu seketika. Ini semua adalah hasil pemikiran dan percobaan duo chef lulusan Culinary Institute of America (CIA), Fernando Sindu, 35 tahun, dan Ivan Wibowo, 28 tahun.
Keduanya mengasah kemampuan memasak tidak cuma di Indonesia, tapi juga di restoran terbaik dunia, seperti Arzak, Per Se, Aida, dan Quay. Adapun Ivan Wibowo pernah bekerja langsung di bawah Rene Redzepi, pemilik restoran nomor satu dunia versi Restaurant Magazine, Noma, di Denmark.
Nando menetap di Indonesia sejak 2011 saat ia hendak mengurus perpanjangan visa tapi ditolak. "Itu pas kejadian meledaknya WTC. Banyak perusahaan Amerika yang membatasi menerima pekerja asing," ujar Nando. Namun dia tidak patah semangat dan mulai melirik bisnis kuliner di Tanah Air.
Iseng-iseng dia membuka akun media sosial dan bertemu teman sesama lulusan CIA, Ivan Wibowo. Keduanya lalu bersepakat menciptakan bisnis baru pada bidang olah-mengolah makanan, yaitu private dining, maka lahirlah G48 (baca: Good for Eat). Ini layanan memasak makanan secara langsung dalam pesta makan privat untuk 20-25 tamu.
Dalam waktu singkat, G48 berkembang pesat. Lalu muncullah ide tentang restoran yang menyediakan menu makanan berbeda. "Bagi kami, menu sajian terbaik adalah yang dapat mengakomodasi lima rasa, yaitu manis, asam, asin, gurih, dan tannin," kata Nando.
CHETA NILAWATY
Berita terkait
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
9 jam lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
6 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
9 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
19 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
20 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
21 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
22 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
24 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
26 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
34 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca Selengkapnya