Duo Chef Ini Mengolah Telur Ceplok Jadi Unik  

Reporter

Editor

Kurniawan

Minggu, 22 Maret 2015 06:13 WIB

Vegetables Pad Thai, salah satu menu di Manggo Tree Bistro, Jakarta. Penampilan Pad thai atau kwetiau goreng ini mengingatkan pada makanan serupa yang dijual di jalan di Bangkok, disajikan dengan balutan telur dadar beserta kondimen taburan kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar, dipadu remahan ebi. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sepotong Scotch Eggs tersaji di meja kami siang itu. Ini adalah salah satu menu andalan restoran Benedict, yang baru saja buka dua bulan lalu di lantai dasar Grand Indonesia, Jakarta. Sesuai dengan namanya, kudapan ini berupa sajian telur ceplok setengah matang yang disajikan bersama muffin Inggris, daging sapi asap, dan saus Belanda. Benedict memang mengunggulkan variasi menu yang crunchy dikunyah saat sarapan, terutama terbuat dari telur.

Selain Scotch Eggs, ada beberapa menu telur yang sengaja dibuat untuk menggugah lima jejak pada indra pengecap. Sebut saja Eggs Benedict Florentine, telur ceplok yang disajikan meleleh di atas roti challah yang sangat lembut dan garing. Di antara roti diselipkan daging salmon yang digoreng tak terlalu matang. Dua selip roti ini disiram saus Belanda dan diberi sedikit tobiko, sehingga asin, gurih, pedas, asam, dan manis didapat dari sajian ini.

Dua sajian pemancing lidah ini dibuat berdasarkan perencanaan dan pemikiran panjang dari juru masaknya. Sebab, brunch di Benedict bukan masakan massal yang dapat dibuat dalam waktu seketika. Ini semua adalah hasil pemikiran dan percobaan duo chef lulusan Culinary Institute of America (CIA), Fernando Sindu, 35 tahun, dan Ivan Wibowo, 28 tahun.

Keduanya mengasah kemampuan memasak tidak cuma di Indonesia, tapi juga di restoran terbaik dunia, seperti Arzak, Per Se, Aida, dan Quay. Adapun Ivan Wibowo pernah bekerja langsung di bawah Rene Redzepi, pemilik restoran nomor satu dunia versi Restaurant Magazine, Noma, di Denmark.

Nando menetap di Indonesia sejak 2011 saat ia hendak mengurus perpanjangan visa tapi ditolak. "Itu pas kejadian meledaknya WTC. Banyak perusahaan Amerika yang membatasi menerima pekerja asing," ujar Nando. Namun dia tidak patah semangat dan mulai melirik bisnis kuliner di Tanah Air.

Iseng-iseng dia membuka akun media sosial dan bertemu teman sesama lulusan CIA, Ivan Wibowo. Keduanya lalu bersepakat menciptakan bisnis baru pada bidang olah-mengolah makanan, yaitu private dining, maka lahirlah G48 (baca: Good for Eat). Ini layanan memasak makanan secara langsung dalam pesta makan privat untuk 20-25 tamu.

Dalam waktu singkat, G48 berkembang pesat. Lalu muncullah ide tentang restoran yang menyediakan menu makanan berbeda. "Bagi kami, menu sajian terbaik adalah yang dapat mengakomodasi lima rasa, yaitu manis, asam, asin, gurih, dan tannin," kata Nando.

CHETA NILAWATY

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

19 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

20 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

21 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

22 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

24 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

34 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya