TEMPO.CO, Jakarta - Bagi warga Solo, jenang bukan sekadar makanan lunak. Setiap jenis jenang memiliki arti tersendiri. Pemaknaan jenang ini disampaikan Slamet Rahardjo, pendiri Yayasan Jenang Indonesia.
"Jenang memiliki keistimewaan bagi masyarakat Surakarta," ujar Slamet. Meski jenang hampir selalu menjadi penganan wajib dalam ritual hajatan, seperti kelahiran atau selamatan meninggal dunia, tak semua jenang bisa disajikan di sembarang waktu.
Jenang suran, misalnya, yang selalu tersaji dalam selamatan yang digelar di bulan Sura alias bulan pertama dalam kalender Jawa. Selain itu, ada pula jenang grendul alias bubur candil. Jenang berwarna cokelat dan bertekstur lembut lantaran terbuat dari tepung ketan ini menyimbolkan keharmonisan hidup yang diwarnai perbedaan.
Masyarakat Solo juga mengenal jenang procotan yang terbuat dari tepung beras dan pisang. Jenang ini disajikan dalam selamatan menjelang upcara persalinan karena menjadi wujud harapan agar bayi bisa lahir dengan selamat.
Selain itu, ada pula jenang lemu, yang biasa disajikan bareng sego liwet. Menurut pemerhati kebudayaan Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, penganan itu awalnya bagian dari tradisi keraton yang disajikan dalam selamatan saban Kamis malam. "Selanjutnya, masakan tersebut dibagikan kepada masyarakat yang lewat di depan Kori Kamandungan," kata Dipokusumo.
Berbeda dengan jenang procotan yang mulai jarang ditemui, jenang lemu dan sego liwet jamak dijumpaidi pusat jajanan pasar di Kota Solo. Untuk menikmatinya, warga Solo pun tak harus menunggu setiap Kamis malam. "Saat ini banyak warung yang menyajikannya, sehingga menjadi makanan khas Kota Solo," katanya.
Topik: #KULINER
TIM TEMPO
Berita terkait:
Makan Dilarang Jaim
Edisi Khusus Kuliner: Kisah Rasa, Cerita Bangsa
Jejak Genetik Kopi Kalosi
Berita terkait
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
1 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
4 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
13 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
15 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
16 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
16 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
19 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
21 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
29 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
31 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya