Iga Sapi Andalan di Demenu  

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 22 September 2014 12:56 WIB

Restoran Demenu. TEMPO/Cheta Nilawaty

TEMPO.CO, Jakarta - Lantai parkit bermotif kayu terhampar di depan rumah makan dengan cita rasa Indonesia, Demenu. Batu bata yang terpasang selang-seling, vertikal-horisontal, pada interior luar dinding rumah makan terlihat sangat serasi dengan motif lantai parkit tersebut. Ruang makan utamanya tidak seluas ruang makan yang berada di luar karena fungsinya diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin merokok.

"Di dalam itu kapasitasnya memang lebih sedikit karena smoking area," ujar salah satu pramusaji Demenu bernama Bahar saat diwawancarai di restoran yang terletak di lantai 3A, East Mall, Grand Indonesia, Senin, 15 September 2014. Ruangan merokok sengaja dibuat di dalam karena wilayah luar Demenu masuk ke dalam area mal, di mana merokok tidak boleh dilakukan.

Menonjolkan cita rasa Indonesia, Demenu mengandalkan berbagai masakan dengan bahan dasar iga sapi. Tentunya ada pula menu lain di beberapa restoran berkonsep urban, seperti nasi goreng. Sebagai makanan pembuka, Martabak Khas Padang merupakan pilihan yang paling tepat. Rasa dagingnya sangat gurih dan empuk karena dicampur dengan berbagai rempah yang biasa digunakan dalam masakan Padang. Dengan harga Rp 22 ribu, Demenu hanya menjatah tiga potong martabak.

Tidak dapat dipungkiri, harga mahal memang setimpal dengan rasa. Dapat dikatakan tekstur Martabak Khas Padang milik Demenu ketika digigit mirip seperti daging rendang asli. Taburan dagingnya padat mengisi bungkus lumpia hingga tidak terasa campuran lain. Bumbu rendang sebagai perekat daging terserap dengan baik saat proses perendaman dan berpadu sempurna dengan kuah martabak.

Sedangkan kuahnya terbuat dari campuran bawang putih, cuka, gula aren, perasan air asam jawa. Terdapat irisan lepas bawang merah dan cabai rawit yang menambah rasa gurih dan pedas kuah martabak. “Sebenarnya, kuah martabak ini sama seperti kuah empek-empek, hanya lebih cair,” kata Bahar. Selain gurih, paduan rasa yang tertinggal di lidah usai mengunyah martabak khas Padang ini adalah manis. Tiga potong untuk martabak selezat ini rasanya benar-benar tidak adil untuk lidah.

Demenu juga memiliki menu pembuka lainnya yang cukup unik, khas menu peranakan Betawi-Arab, yaitu Roti Jala dengan kuah kari. Bumbu utamanya tentu tidak lupa menggunakan cardamom atau kapulaga. Rempah ini memberikan aroma yang kuat pada kuah kari. Demenu mengkreasikannya dengan mencampur kaldu ayam. Memang terasa gurih ketika pertama dikunyah, tapi menjadi masam ketika roti jala yang dimasukkan ke dalam kuah mulai dikunyah.

Untuk menu utama, Sop Konro dan Pindang Iga bisa menjadi pilihan. Dua menu itu sama-sama menyajikan iga dengan cara yang berbeda. Untuk rasa, sop konro di Demenu tergolong biasa. Sebab, kuah sop konro masih terlalu pekat, manis, dan encer. Sebagai patokan, sop konro di rumah makan asli Makassar biasanya berkuah kental dengan daging iga yang tidak terlalu tebal. Selain itu, tekstur daging iga masih terlalu keras dan sulit dikunyah.

Namun untuk porsi, Sop Konro Demenu juaranya. Untuk satu porsi sop konro seharga Rp 68 ribu diperlukan setidaknya tiga orang untuk menghabiskannya. Ada tiga iga dengan daging tebal dan ukuran sangat besar berada dalam satu mangkuk. Tidak hanya itu, sajian sop konro juga dilengkapi dengan telur asin dan kerupuk yang justru terlihat tidak selaras. Rasa yang lebih baik baru muncul ketika sambal hijau dimasukkan ke dalam kuah.

Sebagai penutup, Demenu sebenarnya memiliki menu ketan durian. Namun sayang, hari itu Tempo kurang beruntung tidak dapat mencicipi menu penutup itu dengan alasan habis. Akhirnya pilihan menu penutup jatuh pada Jejongkong Kelapa Muda. Bubur sumsum yang disajikan bersama gula aren, air daun pandan, dan kelapa muda. Aroma pandan dan penampilannya sangat menggugah selera, ditambah lagi dengan tekstur bubur sumsum yang sangat legit. Setidaknya manis Jejongkong Kelapa Muda ini dapat mengobati kekecewaan rasa konro yang mirip rawon itu.

CHETA NILAWATY



Terpopuler:
Hari Pariwisata Dunia, Ada Apa di Surakarta?
Ekowisata Masih Banyak Digarap Pebisnis Asing
Sate Blekok Khas Gresik
Berburu Senja dari Atap Pencakar Langit
Surakarta Kembangkan Wisata Susur Bengawan Solo


Advertising
Advertising

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya