Sejumlah wisatawan menikmati pemandangan dengan bersepeda mengelilingi pulau Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (6/12). Sepeda-sepeda ini disewakan oleh warga dengan tarif yang cukup terjangkau. TEMPO/Charisma Adristy
TEMPO.CO, Lombok - Menikmati pemandangan saat senja tentu terpusat pada aktivitas terbenamnya matahari. Namun di Gili Trawangan, sebelah barat daya Lombok, Anda tidak hanya disuguhi pemandangan matahari terbenam, melainkan juga pemandangan puncak Gunung Agung yang letaknya di Bali.
Dari suatu titik yang dinamakan Sunset Bar, puncak Gunung Agung dapat dilihat dengan begitu jelas. Bahkan, ketika hujan usai turun, puncak gunung itu terlihat semakin eksotis. "Hari baru habis hujan, jadi puncaknya masih tertutup awan. Biasanya dari sini dapat terlihat jelas sekali" ujar Arbain, salah satu penunggu di Sunset Bar, ketika Tempo berkunjung ke tempat itu.
Menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk menunggu awan mendung terurai. Tentunya dengan mendung seperti itu, proses tenggelamnya matahari tidak dapat terlihat. Maka satu-satunya aktivitas yang ditunggu adalah kemunculan puncak Gunung Agung. Benar saja, ketika awan bergulung mulai terurai, puncak gunung Agung tersembul samar. Meski tidak jelas, kemunculannya sudah membuat wisawatan takjub.
Perjalanan dari Lombok ke Gili Trawangan ditempuh melalui rute sepanjang Pantai Senggigi menuju Dermaga Pemenang dengan menggunakan taksi atau mobil sewaan seharga Rp 350-500 ribu. Dari Pemenang, Anda dapat menyeberang dengan kapal nelayan berongkos Rp 30 ribu ke Dermaga Gili Trawangan.
Dari Dermaga Gili Trawangan, sepeda atau Cidomo--kereta kuda khas lombok--adalah pilihan kendaraan paling pas menuju ke Sunset Bar. Waktu tempuhnya hanya 10 menit. Bila Anda memutuskan menginap dan ingin menikmati aktivitas lain, Gili Trawangan menyediakan berbagai macam penginapan dengan harga mulai Rp 200 ribu semalam.
Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini
9 hari lalu
Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
23 hari lalu
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.