Goyang Lidah di Depot Lontong Balap Cak Gendut

Reporter

Minggu, 5 Mei 2013 14:01 WIB

Sajian Lontong Balap Pak Gendut, di jalan Prof Dr Moestopo, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta -Penjelajahan kuliner legendaris berakhir di Surabaya. Di Kota Pahlawan ini terdapat warung lontong balap terkenal: Depot Lontong Balap Cak Gendut Garuda. Jumat pekan lalu, warung di Jalan Prof Dr Moestopo, Surabaya, itu sangat ramai pengunjung. Mereka datang silih berganti.

Lontong balap ialah makanan ringan yang terdiri atas lontong, tahu, lento, dan kecambah bercampur kuah. Sate kerang disajikan sebagai pelengkap hidangan. Adapun pasangannya adalah es kelapa muda.

Lontong Balap Cak Gendut, yang kini dikelola anak lelakinya, Aris Taufiq, 35 tahun, sebenarnya baru mulai 28 Oktober 2012 pindah ke Jalan Moestopo. Sebelumnya, selama berpuluh tahun lontong balap itu berada di trotoar Jalan Kranggan, tak jauh dari gedung bioskop Garuda.

Di warung kaki lima itulah Haji Abdul Rohim alias Cak Gendut membuka usaha yang ia warisi dari sang ibu, Saunah. Saunah, warga Kampung Margo Rukun, membuka warung lontong balap itu sejak 1958. Cak Gendut lantas meneruskan usaha ibunya itu sejak 1987.

Lantaran lokasinya di samping bioskop Garuda, nama itu dipakai sebagai identitas warung. Pada 2007 Cak Gendut meninggal karena penyakit lever. Warung lontong balap yang sudah sangat terkenal itu kemudian dilanjutkan oleh Aris. Nahas, pada 30 Agustus 2012, warung legendaris itu digusur aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya karena dianggap mengganggu pejalan kaki.

Berbekal gerobak yang tidak diangkut polisi pamong praja, Aris pun memutuskan mencari tempat yang lebih representatif. Ia pun menemukan tempat strategis di seberang kantor Perusahaan Daerah Air Minum Surabaya. Meski bioskop Garuda telah gulung tikar pada 2000, Aris tetap mencomot nama itu sebagai penanda warungnya.

Di depotnya yang baru, Aris melengkapi rumah makannya dengan fasilitas toilet dan musala di lantai dua. Sebab, lelaki jebolan SMA Takmiriyah Surabaya tahun 1996 itu ingin pembelinya nyaman saat makan. Dan satu lagi, ia tak berani mengubah resep masakan yang telah turun-temurun itu. "Diubah sedikit saja resepnya, pembeli tahu," kata dia.

Pernah suatu saat Aris mengurangi porsi cabai di sambal lontong balap. Sebab, ketika itu harga cabe melonjak hingga Rp 158 ribu per kilo. Namun rupanya pelanggan setianya tahu dan langsung protes. Dari pengalaman itu, Aris akhirnya memutuskan untuk tidak mengutak-atik lagi resep masakan leluhurnya. Ia khawatir pelanggannya kecewa. "Tapi baru 50 persen pelanggan kami yang datang ke sini, mungkin tidak tahu kalau kami pindah," kata bapak satu anak ini.

Makanan asal Surabaya lainnya yang bikin lidah bergoyang adalah Tahu Thek Telor Cak Kahar. Sama dengan Lontong Balap Cak Gendut, Tahu Thek Telor Cak Kahar juga telah ada sejak 1950-an. Adalah Aminah, nenek Sukahar alias Cak Kahar, yang memulai buka warung ini di Jalan Embong Malang.

Setelah Aminah meninggal, usaha tersebut dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Sajat. Barulah kemudian Sukahar mengambil alih pada 1996 sehabis orang tuanya tiada. Meski berlabel "Depot Legendaris Cak Kahar", tempat kuliner itu hanya berupa warung kaki lima yang buka di teras sebuah salon kecantikan. Awal bukanya pun di atas pukul 17.00 atau setelah salon tutup.

Tahu thek telor ialah makanan berkomposisi tahu, telur, lontong, kecambah, kentang, petis, dan kerupuk. Baik telur maupun lontongnya diiris-iris ukuran kecil. Adapun thek diambil dari bunyi wajan ketika penjualnya menggoreng telur. Seporsi harganya Rp 15 ribu. Arifin, pegawai hotel yang sore itu menikmati tahu thek telor, menuturkan bahwa makanan itu cocok dengan seleranya. "Sejak dulu ini langganan saya," kata dia.

KUKUH S. WIBOWO (SURABAYA)

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

17 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

19 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

20 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

21 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

23 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

25 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

33 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

35 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya