TEMPO.CO , Jakarta:Zulkarnaini Dahlan mengeluarkan seonggok daging dari lemari pendingin khusus. Beratnya 7,35 kilogram, masih terbungkus plastik dengan logo merah berhuruf kanji. "Ini pure blood wagyu," kata chef di Restoran Colonial, Kemang Village, Jakarta Selatan, itu.
Diimpor langsung dari Blackmore, perusahaan pemasok daging wagyu asal Australia. Untuk membawanya ke Indonesia, daging itu tidak dikirim lewat paket kilat, melainkan ditenteng langsung oleh kurir yang naik pesawat terbang.
Wagyu, seperti yang kita tahu, adalah daging sapi asal Jepang yang sangat empuk dan memiliki lemak tak jenuh yang disebut marbles. Daging yang dikeluarkan Chef Zul itu memiliki tingkat marbles tertinggi, 12. Pure blood yang dimaksudkan adalah sapi itu secara genetis keturunan langsung dari sapi wagyu Jepang, bukan campuran. "Seperti juga di Jepang, Blackmore hanya menyembelih sapi yang tekanan darahnya stabil dan rileks karena diperdengarkan musik lembut sebelum pisaunya turun," kata Zul lagi.
Di Colonial, daging itu dimasak dalam menu Tenderloin Full Blood Wagyu MBS10+ Blackmore. Daging yang dipanggang itu disajikan bersama herb mashed potato (kentang tumbuk yang dicampur dedaunan wangi), wortel kecil yang dilapisi madu, dan saus rosemary. Harga seporsinya bisa membuat kita tersedak: Rp 1.435.000.
Saya mencoba melupakan kelembutan daging wagyu itu dan memilih menu yang lebih sederhana: Lamb Rack dan Rigatoni & Foie Gras untuk sajian utama serta Souffle of the Day untuk penutup. Secangkir kopi Quintino's tampaknya bisa menetralkan semua rasa itu.
Baca Lengkap di Koran Tempo Minggu 11 November 2012
QARIS TAJUDIN
Berita Terpopuler
Tidur Tanpa Bra Bikin Buah Dada Turun?
Fimelafest 2012, Festival Cantik untuk Perempuan
Kolaborasi Origami dan Warna Berani Lenny Agustin
Alat Tes Kehamilan Dapat Mendeteksi Kanker Testis
13 Selebritas Pengidap Diabetes
Berita terkait
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner
7 hari lalu
Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.
Baca SelengkapnyaChef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai
8 hari lalu
Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai
Baca SelengkapnyaMembawa Kuliner Sichuan ke Jakarta
10 hari lalu
Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
11 hari lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
17 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
21 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
30 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
31 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
32 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
33 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca Selengkapnya