TEMPO.CO, Putussibau - Tak rugi jika saat ini Anda berkunjung ke daerah-daerah di Pontianak, Kalimantan Barat. Karena pada November dan Desember merupakan puncak musim durian di daerah tersebut.
Sepanjang jalan dari Kecamatan Mataso ke Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, berjejer penjual durian. Di sebuah kedai kecil di pinggir jalan yang terletak sekitar 15 menit menuju Puttusibau, tampak para penggemar durian melahap buah manis berwarna kuning itu. "Kita coba yang kecil-kecil ini," kata Mardan, warga Putussibau, Rabu sore, 7 November 2012.
"Yang kecil-kecil itu namanya durian Terong," kata Marciela, si penjual durian, kepada Tempo.
Putussibau memang terkenal dengan duriannya yang lezat. Umumnya penduduk hanya menyebut durian yang ada di daerah mereka dengan sebutan "durian Putussibau". Tapi sebenarnya daerah ini menghasilkan beberapa jenis durian yang sudah terkenal yaitu durian tembaga dan durian terong.
Durian Terong berbentuk mungil dan lucu. Ukurannya rata-rata sepertiga ukuran durian biasa. Seperti durian yang masih kecil atau belum siap dipanen. Durian ini sangat jarang ditemui di daerah mana pun yang terkenal sebagai penghasil durian.
Bahkan di Pontianak pun durian ini tak banyak dijual. "Durian terong salah satu durian terenak di sini. Harganya pun murah, empat hanya Rp 20 ribu," kata Mardan.
Sebagai pencinta durian dan penduduk asli Pontianak, Mardan tahu persis jenis-jenis durian yang ada di daerahnya. Menurut dia, ada sekitar lima jenis durian yang pernah dia coba selama tinggal di Pontianak. Yaitu durian tembaga, durian susu, durian jawi, durian balaikarangan, dan durian pahit yang dikenal mengandung gas. Namun, Putussibau merupakan salah satu daerah penghasil durian yang terenak di Pontianak.
"Saya paling suka durian tembaga. Durian jenis itu sangat jarang ditemui, tapi tadi saya menemukan di Matasso. Memang luar biasa," ujarnya takjub campur puas. "Nanti, dua minggu lagi duriannya lebih banyak lagi," kata Mardan.
Yulia, warga Jakarta yang sedang bertugas di sana, juga mengakui kelezatan durian-durian Pontianak. "Beda jauh sama di Jakarta. Duriannya asli enak," kata perempuan berkacamata itu.
MUNAWWAROH
Berita lain:
Serba Lebay di Warung Bebek Sinjay
Pariaman Bersiap Menggelar Pesta Tabuik
Jelajah Dunia dengan Pesawat Tua
Sulitnya Menjaga Taman Nasional Danau Sentarum
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
Berita terkait
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner
6 hari lalu
Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.
Baca SelengkapnyaChef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai
7 hari lalu
Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai
Baca SelengkapnyaMembawa Kuliner Sichuan ke Jakarta
9 hari lalu
Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
10 hari lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
16 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
20 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
29 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
31 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
31 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
32 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca Selengkapnya