TEMPO.CO, Bandung - Belasan koki profesional dan amatir serta artis beraksi masak di Festival Keuken di lapangan olahraga Jalan Lodaya, Bandung, Ahad, 30 September 2012. Para koki itu diantaranya Haryo Pramoe, Chef Muto (Kung fu Chef), dan artis Ringgo Agus Rahman.
Setiap koki memasak untuk 10 porsi yang dibagikan gratis ke pengunjung festival. Festival makan di jalan yang ketiga kalinya digelar oleh komunitas Keuken Bandung kali ini mengambil lokasi di sekitar tempat olahraga. Bertema "Athlete’s Feast", masakan bermenu Barat dan tradisional itu diolah sebagai makanan sehat.
“Pengunjung boleh datang sambil piknik, bawa makanan sendiri dan tikar, lalu makan bersama,” kata koordinator acara, Prananda Luffiansyah Malasan, Ahad, 30 September 2012.
Acara memasak itu juga, di antaranya, melibatkan penulis Pidi Baiq, Chef Mulyadi, The Dreams Cake, Athlete’s Invasion, Yuda Bustara, Kamal TnC, dan Yoga Nugraha.
Selain memasak, arena festival di jalan sepanjang 150 meter dan lebar 20 meter itu juga akan menempatkan 26 tenda makanan. Penjualnya, kata Prananda, anak-anak muda Bandung yang baru memulai bisnis kuliner 1-2 tahun lalu.
Keuken, yang dalam bahasa Belanda berarti dapur, dan penyelenggara acara dari House the House tak hanya menggelar festival itu untuk perayaan makan. Tujuan utamanya, kata penyelenggara Meizan Natadiningrat, untuk kampanye kepedulian terhadap ruang-ruang publik di Bandung. “Terutama kalangan menengah ke atas usia 19-34 tahun yang lebih suka ke bioskop atau mal,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung, Annisa, mengatakan, ia sengaja datang untuk menikmati aneka kuliner di festival itu. “Asyik acaranya, banyak jajanan, dan ramai,“ katanya.
Lewat makanan, mereka mengajak orang untuk datang menikmati sajian kuliner dan tempatnya di ruang publik. Sebelumnya, acara serupa telah digelar di Jalan Cikapundung Timur dan Jalan Saparua. Selain melibatkan warga sekitar, kampanye itu juga melibatkan kalangan militer Kodam 3 Siliwangi.
Kampanye lewat festival makan itu dilakukan setahun dua kali atau tiap enam bulan sekali di ruang publik yang berbeda. “Dampaknya memang tidak langsung dan signifikan. Yang penting kami ajak orang sebanyak mungkin untuk merasakan dulu lokasi ruang publik,” katanya.
Festival yang dimulai sejak pagi itu akan berlangsung hingga Ahad malam. Rencananya, penutupan dilakukan dengan aksi teatrikal.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner
6 hari lalu
Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.
Baca SelengkapnyaChef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai
7 hari lalu
Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai
Baca SelengkapnyaMembawa Kuliner Sichuan ke Jakarta
9 hari lalu
Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor
10 hari lalu
PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.
Baca SelengkapnyaIkan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
16 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
20 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
29 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
30 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
31 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
32 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca Selengkapnya