Restoran Campur-campur ala Shanghai  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Sabtu, 8 September 2012 12:41 WIB

TEMPO/Sorta

TEMPO.CO, Jakarta - Kumpulan kandang ayam berwarna merah bergelantungan di atas restoran yang terletak di sisi selatan Gandaria City, Jakarta. Nama restoran itu Fook Yew. Jika dibaca sepintas, terdengar seperti ungkapan kasar dalam bahasa Inggris. Tapi arti sebenarnya dalam bahasa Cina adalah keberuntungan dan keberkahan.

Interior dalam restoran mengadaptasi kebudayaan populer Cina dan Jepang. Ada kucing pembawa keberuntungan khas Jepang, Maneki-neko. Tingginya lebih dari 2 meter, duduk di sudut restoran. Di dinding besar bagian belakangnya ada gambar seorang laki-laki bertelanjang dada, membawa sumpit, dan menunjuk dengan dua jari. Di belakang laki-laki itu ada motif logo kamikaze, lamban.

Fook Yew tertulis dalam kaligrafi Cina pada dinding itu. Susunan meja dan kursinya cukup unik. Tidak ada kursi dengan bentuk yang sama dalam satu meja. Warnanya pun berbeda-beda.

Pelayan bernama Ali langsung merekomendasikan minuman khas di tempat itu, yaitu bubble tea. Minuman yang berasal dari Taiwan ini sebenarnya sudah lama ada di Jakarta.

Fook Yew memiliki 10 jenis bubble tea. Saya mencoba The Last Emperor seharga Rp 35 ribu. Di dalamnya terdapat kacang merah dan taro. Taro merupakan umbi-umbian. Rasanya manis, segar, dan susunya sangat terasa.

Seperti interior restorannya, makanan yang ada dalam menu juga campur-campur. “Restoran ini mengadaptasi bistro di Shanghai, tapi menunya fusion,” kata Ali. Sebagai menu pembuka, ia merekomendasikan jagung yang dicampur dengan telur asin. Ketika terhidang, penampakannya sangat sederhana. Warnanya kuning kecokelatan. Aroma telur asin langsung tercium.

Saat memakan menu pembuka itu, ada gurih dari serpihan tepung yang seperti rengginang. Asin dan manis bercampur dengan sempurna. Entah karena memang favorit atau berdasarkan rekomendasi, hampir di seluruh meja ada hidangan ini. Untuk makanan pembuka kedua, saya mencoba tahu dengan saus ala Thailand. Bau sausnya wangi dan ada rasa manis-asam. “Kami pakai irisan kecombrang,” katanya. Di Thailand, tumbuhan rempah ini disebut kaalaa.

Saat menyumpit tahu, kulit tahu yang tergoreng dengan tepung langsung terbelah. Tekstur tahunya sangat lembut. Gurih. Dengan dicampur saus, rasa asam-manis paling terasa di lidah. Fook Yew juga memiliki menu pembuka yang sangat khas Shanghai, yaitu xiao long bao. Makanan ini bentuknya seperti bakpao, tapi memiliki kulit yang tipis seperti pangsit.

Memakannya saat masih panas, dan, ketika menggigitnya, kuah dalam isian akan lumer di mulut. Dalam satu piring pesanan ini terhidang lima xiao long bao dengan lima warna berbeda. Setiap warna mewakili isi yang berbeda, yakni ada ayam, kepiting, sawi, sapi, dan jamur. Saskia, 28 tahun, seorang pengunjung, menyukai makanan yang termasuk dalam kategori dim sum ini.

Ia juga mencoba nasi goreng Fook Yew. Isinya mirip dengan menu utama, memakai telur asin dan jagung. “Asinnya pas,” katanya. Bersama tiga temannya, Saskia juga memakan sayur kailan yang dimasak dalam dua jenis berbeda dalam satu piring. Yang satu ditumis, yang lain digoreng kering. “Sebenarnya bukan makanan baru, tapi saya suka bumbunya,” katanya.

Kalau ingin menambah lauk, Anda bisa mencoba cumi goreng tepungnya. Makanan standar. Tapi sausnya memakai madu. Cumi digoreng tidak terlalu keras dan rasanya asin-manis. Terakhir, sebagai penutup, kalau tidak terlalu kenyang, Anda bisa mencoba eggtart Portugis. Menu ini tidak terlalu membuat enek. Rasa manisnya pas dan cocok disajikan sambil menemani minum kopi atau teh.

SORTA TOBING

Berita Lain:
Nichkhun 2PM Jadi Relawan Jadi Relawan
Simponi Menang Lomba Musik Antikorupsi Dunia
Winona Ryder Merasa Sangat Beruntung
Russel Crowe Hilang di Long Island




Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

8 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya