Pecel Punten Bikin Geregetan  

Reporter

Editor

Rabu, 7 Maret 2012 12:28 WIB

Pecel Punten terbuat dari nasi masak yang ditumbuk halus dengan campuran garam serta kelapa. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri – Jika ada yang bosan dengan nasi sebagai menu makanan pokok, tak ada salahnya mencoba punten. Terbuat dari nasi masak yang ditumbuk halus dengan campuran garam serta kelapa, punten menjadi pilihan pas sebagai pengganjal perut dengan cita rasa gurih.

Bagi masyarakat Kediri dan warga pedesaan pada umumnya, punten bukanlah makanan baru. Meski terlihat sederhana, menu ini justru lebih mahal dari segi ekonomis dibandingkan nasi biasa. Bentuknya yang kenyal dan putih bersih membuat punten layak untuk dihidangkan di meja restoran atau perjamuan mewah. Rasanya pun cukup gurih karena mengandung santan dari parutan kelapa yang ditumbuk.

Lantas apa jadinya jika punten yang bercita rasa gurih ini dipadu dengan sambal pecel yang pedas? Jika merasa penasaran, tak ada salahnya mencicipi pecel punten di rumah makan sederhana milik Ester di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Meski berada di areal persawahan dan ladang tebu, tingkat kunjungan konsumen di tempat ini jauh mengungguli rumah makan berbintang. Bahkan, pada jam istirahat siang, tak ada tempat yang tersisa oleh kehadiran pegawai negeri sipil di Pemerintah Kota dan Kabupaten Kediri. Hal ini cukup mencengangkan mengingat jarak antara rumah makan dengan perkantoran melebihi lima kilometer.

Sesuai namanya, pecel punten buatan Ester ini memiliki sensasi lidah yang berbeda. Jika pada umumnya campuran sayur yang diluluri sambal pecel dipadu dengan nasi, kali ini digantikan dengan punten. Punten berukuran besar yang telah dipotong menjadi tiga bagian ukuran tiga ruas jari berbentuk persegi ditata di atas piring.

Di atasnya diletakkan potongan daun ketela, daun turi, kecambah, serta lima buah kerupuk kali sebelum diguyur dengan sambal pecel. “Jelas berbeda dengan nasi pecel biasa,” kata Faizal Rizal, salah seorang pelanggan pecel punten, Jumat, 2 Maret 2012.

Rizal sengaja memilih pecel punten sebagai menu makan siang karena tidak terlalu berat dibandingkan nasi putih. Namun demikian, tiga iris punten dan setumpuk daun ketela cukup pas untuk mengganjal perut. Jika masih tersisa ruang di lambung, tersedia aneka gorengan yang pas sebagai pendamping pecel punten.

Dan agenda makan siang itu benar-benar tuntas setelah ditutup dengan segelas es kelapa atau semangkuk jenang grendul. Untuk mempertahankan pembelinya, Ester tak mematok harga tinggi untuk menu makanannya. Satu porsi pecel punten cukup ditebus dengan mahar Rp 3.000. Harga yang sangat terjangkau untuk masyarakat menengah dan pegawai kantor.

Alhamdulillah usaha ini tak pernah sepi sejak tujuh tahun lalu,” kata Ester. Selain sensasi makanannya, keramahan Ester dan pekerjanya dalam melayani pembeli patut diacungi jempol. Meski dalam kondisi repot, dia tak pernah menolak menjelaskan punten buatannya kepada pembeli baru.

Dan di akhir pembayaran, mereka selalu mengucapkan kalimat wajib, yakni “Benjing mriki maleh nggih (besok datang lagi, ya),” kepada setiap pelanggannya dengan nada tinggi mirip sinden Soimah dalam sebuah iklan sosis.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya