Dari Kastil Jadi Resto

Reporter

Editor

Senin, 17 Oktober 2011 16:18 WIB

Kastil Saint George, Lisabon. Foto: wikipedia.org

TEMPO Interaktif, Jakarta - Suasana pagi Kastil Saint George yang sempat saya tengok dari jauh akhirnya bisa saya jelajahi di siang harinya. Untuk menuju puncak bukit itu kendaraan harus melewati jalanan kecil berkelok. Model jalanan dari bebatuan yang meski dibikin mengkilat dan dibentuk kotak-kotak sehingga terlihat seragam dan lumayan rata tetap tak mulus.

Untuk tiba di kastil yang namanya dari Santo gereja Anglikan-Portugis ini saya harus melewati tanjakan. Perlu usaha, tapi kesulitan itu langsung terlupakan saat saya bisa melihat pemandangan di bawah berupa untaian rumah dan gedung di Kota Lisabon. Bak kita berada di Bukit Dago, Bandung, dan melihat Kota Bandung dari atas. Bahkan ada teleskop, sehingga pengunjung bisa memandang Lisabon dari segala penjuru.

Kastil dikelilingi benteng yang memang zaman dulu digunakan sebagai pertahanan. Benteng berbentuk segi empat dengan kastil, runtuhan Royal Palace, taman, dan lahan untuk menatap kota. Saya pun menelusuri benteng yang melingkari kastil, menaiki tangga nan kecil untuk bisa melihat lebih detail. Benteng sebagai pertahanan kota sudah dibuat 2 abad sebelum masehi. Kemudian dilengkapi pada abad ke-6. Namun yang pasti benteng dan kastil yang berdiri sekarang adalah hasil pembangunan kembali pada abad ke-13.

Kastil dan benteng awalnya digunakan suku Romawi, Vosigoth, dan Moor hingga akhirnya jatuh ke tangan Raja Portugal I Afonso Henriques dalam peperangan. Dan ketika Lisabon menjadi ibu kota kerajaan pada 1255, dibangunlah Royal Palace Alcacova yang kini tinggal puing-puing. Saya memang beruntung. Setelah melihat dari jauh di pagi hari, siang hari bisa melihat dari dekat, malam hari saya bisa makan malam di salah satu ruang kastil yang tersisa.

Pukul 19.00 waktu setempat saya sudah berangkat dari hotel. Angin bertiup kencang. Saya tak hanya siap untuk bersantap, tapi juga memandang kerlap-kerlip Lisabon di waktu malam. Dengan mantel tebal, saya tiba di kastil. Namun angin memang begitu kencang, pemandangan itu tak bisa saya pelototi dalam waktu lama. Saya langsung menuju Casa de Beao, salah satu ruang kastil yang masih bisa difungsikan dan kini menjadi restoran.

Udara yang tak ramah pas dengan minuman selamat datang Porto wine khas Portugal yang rasanya manis. Cukup menghangatkan. Tak hanya dikenal dengan pasties de nata, wine juga menjadi salah satu ciri khas negeri asal pesepakbola Cristiano Ronaldo ini. Di dalam terasa lebih hangat dengan tungku penghangat ruangan model tradisional. Saya makan dalam keremangan dengan piring yang lebih banyak dipenuhi penghuni laut. Ketika malam benar-benar sudah gelap, saya meninggalkan area kastil sambil menatap kerlip lampu-lampu Kota Lisabon untuk terakhir kalinya hari itu.

lRITA






Advertising
Advertising


Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

20 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

21 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

22 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

24 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

34 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya